Mohon tunggu...
Jeri pradinata
Jeri pradinata Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa teknologi hasil pertanian

Ketakutan adalah terang yang padam, jika tidak menyalakan cahaya dalam hati niscaya kau akan tenggelam dalam kebutaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tidak Semua Orang Bisa Work from Home

21 Maret 2020   23:14 Diperbarui: 21 Maret 2020   23:27 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bukan hanya di Indonesia saja bahkan di negara lain juga sudah di selimuti oleh Corona atau yang disebut dengan Covid-19. Virus ini disebut-sebut berasal dari kota wuhan di Tiongkok.

Seperti yang dikutip oleh Center for Disease Control and Prevention, cdc.gov, virus corona merupakan jenis virus yang diidentifikasi sebagai penyebab penyakit pada saluran pernapasan, yang pertama kali terdeteksi muncul di Kota Wuhan, Tiongkok.

Virus ini diketahui pertama kali muncul di pasar hewan dan penjualan hewan laut di kota wuhan. Dan hingga saat ini telah menyebar ke seluruh negara. Dan berbagai cara untuk melawannya telah dilakukan oleh pemerintah namun perlakuan dari virus ini semakin menjadi-jadi hingga menimbulkan banyak sekali korban.

Terutama di Indonesia saat ini, kedatangan virus Corona ini dibawa oleh salah satu WNI yang telah melakukan kontak fisik dengan WNA Jepang hingga menyebabkan virus ini berdiam di Indonesia dan menelan banyak korban hingga sekarang ini.

Upaya dalam pencegahannya telah dilakukan dan hingga saat ini telah ditetapkan pencegahan dengan melakukan social distancing kata yang lebih luas lagi disebut dengan lockdown. Lockdown sebenarnya adalah perluasan dari social distancing dalam skala yang jauh lebih besar dan dampak yang jauh lebih luas.

Namun dalam upaya pencegahan dengan melakukan lockdown tentunya juga akan berakibat buruk kepada masyarakat terutama mereka yang pencaharian nya hanya berjualan mendorong gerobak nafkah agar bisa makan untuk hari itu.  

Mereka tidak mengerti apa itu social distancing apa lagi lockdown, kenapa kita harus menerapkannya. Yang mereka tahu kalau mereka tidak jualan hari itu, mereka nggak bisa makan.

Mereka tidak mempunyai gaji per bulan seperti orang-orang pejabat dan sebagainya. Apalagi mereka yang biasa berjualan di sekolah, kampus dan tempat Keramaian lainnya, saat mereka libur berarti mereka juga kehilangan pelanggan, yang berarti mereka harus pergi ke banyak tempat agar dapat pelanggan.

Tidak semua orang bisa work from home. Bahkan kata Dr. Tracy Alloway, Profesor Psikologi dari University of North Florida, seperti dilansir News4Jax, Rabu (18/3/2020), akibat aktivitas sosial yang dijaga intensitasnya, hal itu bisa memengaruhi kadar hormon khususnya oksitosin yang berperan untuk mengatur ikatan sosial. Hormon ini sama halnya dengan ikatan antar ibu dan anak ketika baru dilahirkan, atau bertemu dengan orang yang sudah lama tak berjumpa.

Kalau di pikir-pikir cukup banyak dampak yang diberikan oleh social distancing ini. Bukan hanya ekonomi saja melainkan kesehatan juga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun