Jikalau kita hanya memakan masakan yang pedas saja tentulah tidak enak, jika pun rasanya hanya asam saja, tidak ada manis atau rasa lain, pastilah tidak begitu sedap.
Tetapi jika semua rasa itu dicampur dalam sebuah masakan seperti Arsik ini atau mungkin masakan yang lain, pastilah menjadi sebuah rasa sedap yang bisa membangkitkan selera kita untuk makan.
Demikian jugalah dengan kehidupan kita, kehidupan kita ini diibaratkan seperti masakan Arsik, yang di dalamnya terdapat berbagai-bagai rasa. Perjalanan kehidupan kita bagaikan Arsik yang didalamnya ada rasa asam, asin, manis, pedas, pahit sampai getir.
Terkadang dalam hidup kita pastilah pernah mengalami kemalangan, itulah rasa pahit. Kita juga pasti pernah mengalami kemarahan/ marah, itulah rasa pedas. Kita juga pasti pernah mengalami kecemburuan/ iri terhadap sesame, itulah rasa asin.
Selain itu kita pun juga pasti pernah mengalami kebimbangan, itulah rasa asam. Atau juga kebahagiaan itulah rasa manis, bahkan sampai kekhawatiran itulah rasa getir. Itulah semua rasa yang kita alami dalam kehidupan kita, yang semakin membuat kita bertumbuh dan belajar menghadapinya.
Kita tidak boleh melihat kehidupan kita ini secara sepotong-sepotong saja. Jangan hanya melihat kehidupan kita ini hanya dari satu sisi saja, hanya dari sisi kebahagiaan saja, atau dari sisi kemalangan saja, atau dari sisi kebimbangan saja.
Tetapi marilah kita melihat kehidupan ini dari semua sisi itu, dari semua rasa itu. Karena jika kita hanya berfokus pada satu sisi saja, itu tidak akan membuat kita bertumbuh, itu tidak akan membuat kita mengerti apa arti kehidupan yang sesungguhnya.
Tetapi marilah kita sadari bahwa memang kehidupan kita ini akan indah oleh semua rasa itu. Kita akan lebih memahami bahwa kehidupan kita berarti dan itu akan membuat kita semakin bersyukur dengan apa yang ada pada kita. Namun terkadang hal itu sudah tidak kita sadari lagi, hal itu sudah semakin jauh dari pemahaman kita.
Terkadang kita tidak mampu untuk menerina apa yang terjadi pada kita, sehingga membuat kita menjadi memandang kehidupan itu hanya dari satu sisi, yang nyatanya adalah kedaaan yang kita alami. Sehingga memang tidak ada semangat dalam diri kita untuk bangkit dan melihat sisi yang lain dalam hidup kita ini, sering jugalah ini disebut dengan putus asa dan pasrah yang tidak berarti.
Hal ini terjadi karena kita kurang memahani akan arti semua rasa itu, semua rasa yang harus terjadi dalam hidup kita untuk membuat kita semakin bersyukur kepada-Nya
Mengenai penjelasan di atas tentang semua rasa itu, ada beberapa ayat pendukung dari Alkitab yang bisa menjadi perenungan bagi kita. Antara lain: