Mohon tunggu...
Jentar Samosir
Jentar Samosir Mohon Tunggu... Human Resources - Propesional Literasi sekolah

Solusi pemecahan masalah jika kita rajin membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Literasi Era Digital bagi Generasi "Milenial" Menuju Budaya Baca

30 Oktober 2020   16:27 Diperbarui: 27 Mei 2021   08:00 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentingnya budaya literasi di era digital. | pexels

"Perkembangan media digital membawa dampak perubahan di dalam berbagai bidang kehidupan akhirnya membawa konsekwensi bagi kesiapan sumber daya manusia untuk bisa menggiring laju perkembangannya dan dibutuhkan upaya untuk mengantisipasi dampak yang bersifat negatif.

Seiring dengan perkembangan zaman dan pesatnya perkembangan tehnologi, komunikasi antar manusia dapat dilakukan dengan berbagai alat atau sarana.Salah satu alat yang digunakan saat ini adalah internet, pemustaka (milinial ) oleh sebab itu sesuatu yang mendorong adalah Platform mesin pencari mempermudah untuk memperoleh informasi yang akurat, bahkan dapat memperoleh data hasil penelitian maupun jurnal yang dipublikasikan oleh lembaga-lembaga yang kredibel. 

Tidak lagi menjadi alasan untuk mempercayai satu berita karena sebagai generasi yang lahir di era digital, telah diberikan kemudahan untuk menjadi orang-orang yang "melek media" dan mejadi lebih kritis dalam menyaring informasi yang disajikan

Generasi milinial adalah generasi yang selalu penasaran akan apapun tanpa melihat atau menelusuri sumbernya atau menyaring terlebih dahulu. Karna selalu mencari tahu hal yang baru dengan mencari berbagai hal yang menimbulkan rasa ingin tahu yang tinggi tanpa memilah-milah

Maka dari itu Literasi adalah jawaban terhadap terhadap tangtangan masa depan dalam rangka menjadikan bangsa Indonesia mampu bersaing dalam kancah percaturan keilmuan dunia.

Literasi tidak hanya berhubungan dengan gerakan membaca semata,lebih dari itu harus diujudkan dalam gerakan"belajar" dalam arti yang luas  adalah suatu aktivitas reseftif dan produktif dan pada akhirnya gerakan literasi akan menghasilkan produk sebagai buah pikiran intelektual Kualitas, salah satunya dengan banyak membaca.

Membaca membuka pikiran dan wawasan untuk melihat dunia nyata yang terus berkembang tapi yang kita perlukan adalah  membaca tidak hanya sekedar membaca. Membaca kritis merupakan cara membaca cerdas bagaimana kita memahami dan mengambil intisari apa yang disampaikan sebuah tulisan.

Oleh karena itu  budaya Literasi membaca  wajib membudayakan dalam masyrakat Indonesia. Oleh Karena itu literasi harus dijadikan kebutuhan hidup. Dalam konteks Pendidikan kita saat ini masih dalam tahapan  proses pembelajaran melalui PJJ akibat covid-19 yang berkepanjangan sehingga pemustaka (Pelajar, mahasiswa ) belajar melalui daring dirumah, disamping itu juga pemustaka untuk mendekatkan buku referensi bacaan mencari koleksi sesuai kebutuhan.

Para generasi milinial untuk mengembagkan keilmuan dalam aktivitas akedemis boleh mampir  Kepemilikan Lembaga Non Departemen"Perpustakaan Nasional RI  telah hadir salah satu  prodak keunggulan yaitu"iPusnas" layanan berbasis digital isi fisik buku bisa dibaca sesuai dengan aslinya, tentu untuk mengakses sesuai dengan ketentuan wajib nendaftar menjadi anggota Perpusnas RI.

Baca juga: Rendahnya Literasi Akibat Kurangnya Minat Baca

Pengeseran minat baca

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun