Walaupun begitu, bantal busuk juga dapat memberikan pengaruh buruk yaitu masalah kesehatan. Masalah kesehatan ini terjadi kepada pemilik bantal busuk yang sudah 'tragis' dimana salah satunya adalah bantal yang tidak dicuci bertahun-tahun.
Untuk mempertahankan aroma khasnya, kadang pemilik bantal busuk ini tidak rela mencuci dan menjemur bantal tersebut. Benar-benar busuk, akhirnya bantal ini menjadi tempat tinggal untuk para tungau, jamur, bakteri, hingga penumpukan debu dan partikel halus.
*
Menutup artikel ini, penulis menemukan bahwa bantal busuk kerap dikaitkan dengan hal yang kekanak-kanakan dan pemiliknya pun merasa malu. Perlu ditegaskan, memiliki hingga menggunakan bantal busuk yang sudah tragis bentuknya pun tidak baik karena dapat membahayakan kesehatan pemiliknya sendiri.
Dikutip dari psikolog klinis anak dan professor New York University Stanley Goldstein, "Kita masih memiliki ketakutan walaupun sudah dewasa, dan apa pun yang dapat membantu kita menghadapi ketakutan ini itu tidaklah menjadi masalah". Ia juga terus mendukung mahasiswanya bahwa bantal busuk bukanlah hal yang aneh apalagi dikucilkan dan bukanlah sebuah penyakit psikologi yang perlu perawatan.
Walaupun erat dengan kenangan masa kecil, memiliki bantal busuk sebenarnya bukanlah hal yang aneh jika kita melihat pengaruh nyata benda tersebut dalam psikologi pemiliknya.