Sugeng pepanggihan Adik-adik, kali ini pak Kris ingin berbagi tutorial cara bermain jemparingan bagi PEMULAÂ (anak-anak maupun dewasa), khususnya dalam hal tata-cara BERBUSANA saat bermain jemparingan.
Jemparingan adalah panahan tradisional ASLI Yogyakarta. Menggunakan busur gendewa dari bahan kayu dan bambu; dan jemparing (anak-panah) alami dari bahan bambu & bulu unggas.
Supaya lebih informatif bagi adik-adik / anak-anak, tutorial ini saya bagikan dalam format video. Jadi tinggal KLIK video di bagian bawah artikel ini, dan... adik-adik bisa berlatih di rumah / di sasana.Â
Tentunya bagi Pemula anak-anak PERLU didampingi orang-tua atau pendamping yang lebih dewasa, yaa.
Jangan khawatir, jemparingan ini adalah dolanan / permainan ketangkasan tradisional. Jadi, fokus utamanya adalah permainan / senang-senang, tidak melulu mengejar prestasi (lebih dulu) tapi lebih ke nguri-uri atau melestarikan budaya adiluhung peninggalan nenek-moyang kita dahulu.
Dan jangan lupa, sebelum bermain jemparingan, ada baiknya kita menggunakan udheng (ikat-kepala) dan nyamping (jarik / kain-panjang).
Dulu waktu pak Kris awal belajar jemparingan di kampung, bingung dan ribet juga : bagaimana cara memakainya? Padahal pengin.. Khan lebih keren saat difoto :D  dan pastinya lebih kelihatan budaya / sisi tradisionalnya.
Beruntung karena kami di kampung Langenastran sudah dibiasakan sejak awal dan untuk SEMUA : tua-muda, laki maupun perempuan yang akan berlatih maupun yang akan mendampingi latihan jemparingan WAJIB memakai udheng dan nyamping.Â
Jadinya, sekarang di kampung kami orang tidak kikuk atau merasa aneh bila sehari-hari memakai atau melihat orang berbusana tradisional.
Menurut sejarahnya, Langenastran dulu adalah kampung para prajurit khusus kraton Yogyakarta. Letaknya di dalam benteng kraton, disisi sebelah timur Alun-alun Kidul, Yogyakarta.