Mohon tunggu...
Rahadyo Handraskoro
Rahadyo Handraskoro Mohon Tunggu... Administrasi - menulis sebagai terapi dan keluar sesaat dari kepenatan

omoi hibiki au shymponhy

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Nasib Smartphone Lokal di Antara Gempuran Smartphone Asing

29 November 2021   10:30 Diperbarui: 6 Desember 2021   11:03 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penggunaan Smartphone, Gambar :<a href='https://www.freepik.com/photos/background'>Background photo created by jannoon028 - www.freepik.com</a>

Pasti kalian akrab dengan smartphone semisal Samsung, Oppo, Vivo, Xiaomi dan merek luar lainnya, namun apakah akrab di telinga semisal Advan, Evercoss, Mito dan Axioo ?; Merek-merek yang disebutkan tadi merupakan merek-merek lokal Made in Indonesia yang kalah saing di negara sendiri padahal bila dibandingkan smartphone merek luar, buatan lokal pun sudah dapat diadu . (bisa di cek Advan tipe terbaru sudah mengeluarkan spek ram 6, spek yang terbilang gahar sekelas Smartphone)

Jika di cek di e-commerce Tokopedia, hampir seluruh merek lokal sudah tidak memfokuskan lagi kepada smartphone semisal Mito yang fokus ke peralatan elektronik rumah tangga dan smartwatch, Evercoss yang fokus ke tab, Advan yang mulai beralih ke modem Internet dan Pospay (alat kasir beserta pencetak struk) dan Axioo yang pindah market laptop, mengikuti Zyrex yang sudah lama terjun di market tersebut. (Zyrex sempat bermain di market Tablet 7 inci bersama Advan dan sempat bereksperimen di 10 inci)

Pertanyaannya adalah mengapa masyarakat awam lebih memilih smartphone luar dibandingkan dengan buatan dalam negeri? Mungkin konsumen dapat menjawab alasan-alasan teknis yang terkesan 'canggih'  dan dapat berkilah produk buatan merek terebut terkesan menirus produk yang sudah mapan, namun bukannya dasar dari inovasi adalah AMATI,TIRU DAN MODIFIKASI. Jawaban paling sederhana dari persoalan diatas adalah konsumen masih belum percaya dengan kapabilitas merek-merek local.

Meskipun kita selama ini sering dengan jargon Bangga buatan Indonesia dan Local Pride, namun itu hanya berlaku pada fashion saja dan beberapa di Pangan. Masyarakat masih belum percaya dengan SDM yang ada di smartphone lokal sehingga Indonesia hanya menjadi pangsa market saja bagi merek-merek Smartphone luar.

Pada akhirnya meskipun penulis juga tidak mengajak beralih ke smartphone local, namun apa salahnya untuk memberi sebuah apresiasi atau pujian sajalah kepada merek local agar mereka-mreka yang memilih bertahan dapat dihargai hasil jerih payahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun