Mohon tunggu...
Zema
Zema Mohon Tunggu... Penulis - orang biasa

Hidup ini sederhana, perasaan memperumitnya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Haruskah Memberi Kesempatan Kedua pada Orang yang Sama?

30 April 2020   08:00 Diperbarui: 30 April 2020   08:39 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo para pejuang LDR, Masih yakin dia setia? Hehehe

Ini kedua kalinya di tahun 2020 saya mendengar cerita seorang teman yang memutuskan hubungannya karena sipacar ketahuan punya gebetan baru. Salah seorang diantaranya sudah hampir seminggu mengalami dilema. 

Katanya sih belum lama ini si pacar datang memohon-mohon agar diberi kesempatan kedua. "Kenapa kamu bingung?" Saya bertanya dengan menggunakan nada yang berkata "Harusnya kamu sudah tahu jawabannya"

Sebagai orang yang dimintai saran ingin rasanya berkata, "Jangan mau diajak balikan lagi!" Kemudian dia menjawab "aku masih sayang" Fiuh!.... Sampai disini, saya berhenti.

Jawabannya mengingatkan saya pada sebuah lirik lagu dari Mita, begini bunyinya, "Kamu berbohong akupun percaya, kamu lukai kutak peduli, coba kau pikir dimana ada cinta seperti ini? Kau tinggalkan aku kutetap disini, kau dengan yang lain kutetap setia, tak usah tanya mengapa aku cuma punya hati."

Setiap kali mendengar lagu itu saya akan berkata dalam hati, "Bodoh!" hehe maaf ya mbak Mita..

Salahkah kalau kita memberi kesempatan kedua kepada pasangan yang diam-diam menjalin hubungan dengan orang lain? Tentu dalam hal ini konteksnya adalah untuk mereka yang masih pacaran.

Bagi mereka yang sudah menikah, ada banyak hal yang harus dipertimbangakan, seperti anak-anak, komitmen yang dinyatakan di hadapan Tuhan, orangtua, dsb, akan tetapi untuk kita yang masih pacaran cuma satu pertimbangannya, yaitu "Aku masih sayang".

"Aku masih sayang" tersebut memiliki banyak makna, seperti "Aku sudah nyaman" "Capek kalau harus mengenal orang baru lagi, atau "Takut tidak bisa menemukan orang seperti dia lagi" Apapun maknanya, kalimat tersebut menunjukkan bahwa kita ingin tetap bersamanya sekalipun harus terluka. Benarlah jika para pujangga berkata, cinta mampu menutupi segala sesuatu, termasuk luka yang masih baru. Wiss..

Pertanyaannya, yakinkah anda dan saya bahwa dia tidak akan mengulangi kesalahan yang sama?

Sebenarnya sekalipun teman saya berkata, dia masih menyayangi mantan kekasihnya, saya tetap ingin memberi saran agar dia tidak kembali lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun