Mohon tunggu...
Rut Sri Wahyuningsih
Rut Sri Wahyuningsih Mohon Tunggu... Penulis - Editor. Redpel Lensamedianews. Admin Fanpage Muslimahtimes

Belajar sepanjang hayat. Kesempurnaan hanya milik Allah swt

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kasih Sayang Sebatas Uang

2 Juni 2023   23:09 Diperbarui: 2 Juni 2023   23:22 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benar saja jika dikatan uang bisa segalanya. Atau kalimat ada uang abang disayang tak ada uang abang ditendang. Di era serba sulit seperti hari ini uang adalah segalanya, jangan bicara halal haram, tak laku! "Soal makan gak bisa kasbon" demikian kata seorang mantan istri artis yang sedang proses cerai dan mulai membuka cadarnya saat disentil netizen mengapa masa Iddah malah berdandan? 

Sungguh malang nian nasib seorang balita berinisial F, berusia 2 tahun 10 bulan, yang ditemukan meninggal di rumah kos pengasuhnya di Desa Masangan Kulon, RT 04 RW 02, Sukodono, Sidoarjo. Di duga meninggal dunia setelah mengalami penyiksaan pengasuhnya yang tak lain pasangan suami istri bernama Bambang Suprijono (49) dan Sriyati Indayani (43). Keduanya merupakan warga Surabaya yang menyewa rumah kos di Desa Masangan Kulon (detik.com, 1/6/2023). 

Pasutri pengasuh balita yang tewas dengan luka lebam resmi ditetapkan sebagai tersangka. Pasutri tersebut juga sudah langsung ditahan. Demikian menurut keterangan Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo. Dengan delik membuat laporan palsu tentang kematian balita di rumah kos mereka ke ketua RT setempat. Kombes Kusumo Wahyu Bintaro juga menjelaskan pelaku mengasuh korban sejak September 2022. Selama ini keduanya menerima bayaran dan keperluan lainnya sekitar Rp 5 juta per bulan dari orang tua korban berinisial A dengan cara ditransfer. 

Namun, menginjak bulan Maret 2023, transfer uang dari orang tua korban sudah tak pernah terkirim. Sedangkan nomor telepon orang tua korban saat dihubungi juga sudah tidak aktif. Kekesalan meliputi kedua suami istri itu sehingga sepakat untuk menghabisi korban sebagai pelampiasan. Hingga hari ini kasus ini masih belum menemukan titik jelas dimana kedua orangtua sang balita. 

Ada kisah yang lebih memilukan lagi selama F di asuh oleh kedua suami istri ini, ternyata sebelum kejadian pun sudah sering mendapat siksaan, semisal ketika ngompol di lantai maka akan mendapat hukuman berdiam di kamar mandi. 

Materi Dicari, Perlakuan Manusiawi Tak Lagi dihargai

Sungguh sadis! Dan berapa banyak anak di negeri ini mengalami masa kecil yang tak bahagia, trauma, mengalami siksaan, bullying, hingga pembunuhan? Tak dapat dinalar lagi, sebab tren kriminal terkini dirajai oleh anak muda bahkan hingga usia SD untuk melakukan ancaman, penjarahan hingga pembunuhan. Tentu hal ini tidak terjadi begitu saja. 

Pola sikap dan pikir manusia hari ini dipengarungi oleh banyak faktor salah satunya adalah ketiadaan kesejahteraan rakyat diakibatkan abainya negara dalam menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok rakyatnya. Ketika ayah, pihak yang oleh syariat diperintahkan untuk menafkahi keluarga mendapatkan banyak halangan, mulai dari rendahnya pendidikan ,usia yang tidak sesuai dengan lowongan pekerjaan, upah minim, sempitnya lapangan pekerjaan hingga semakin tingginya harga bahan kebutuhan pokok. 

Jika hanya untuk menafkahi, tentulah cukup, namun ini ditambah dengan pembayaran beberapa kebutuhan komunal seperti jelas-jelas kemampuan setiap individu tak sama mengakibatkan perbedaan kaya dan miskin sangatlah kentara. 

Standar kebahagiaan pun bergeser, seiring bebasnya konten-konten yang tak sesuai syariat sebab menyerukan paham hedonisme, seks bebas dan lainnya telah menggiring sedemikian jauh kepada banyak harta bahagia. Kekuasaan pun menjadi puncak kebahagiaan dimana dengannya memiliki kewenangan di luar batas manusia biasa. 

Melihat pada kasus suami istri di atas, gelap matanya mereka jelas karena di depan mereka melihat "kesendirian" dengan hanya bermodal ketrampilan seadanya, mengasuh jadi sandaran. Satu pekerjaan yang di era hari ini, kapitalisme menjadi solusi bagi kedua orangtua pekerja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun