Mohon tunggu...
Jelita Riamasari Br. Pakpahan
Jelita Riamasari Br. Pakpahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai teman -teman. Perkenalkan nama saya Jelita Riamasari Br. Pakpahan. Hobi saya membaca. Selamat datang di tulisan saya. Semoga tulisan saya bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hentaskan Keterpurukan Anak Jalanan dengan Kepedulian dan Kebersamaan

29 November 2022   15:47 Diperbarui: 29 November 2022   16:03 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh :  Jelita Riamasari Br. Pakpahan

Hidup bukan hanya tentang memajukan diri sendiri, tetapi memajukan diri bersama dengan kepedulian dan cinta kasih.

Dr. Edy Surya, M.Si.

Anak jalanan adalah anak yang sebagian besar menghabiskan waktunya untuk mencari nafkah atau berkeliaran di jalanan atau tempat lainnya. Mereka bekerja dengan memasuki kegiatan ekonomi di jalan, seperti berdagang asongan, menyemir sepatu, berdagang koran, mengamen, mengelap kaca mobil, menyewakan payung saat hujan, dan lainnya. Semua pekerjaan yang dilakukan anak jalanan ini terkadang dapat dilakukan dengan alasan dari dalam diri sendiri ataupun akibat paksaan dari orang di sekitarnya. Jika kegiatan ini didorong oleh paksaan orang di sekitarnya, maka akan ada pengawasan ketat yang dilakukan di sekitar mereka saat melakukan pekerjaan di jalanan agar mereka tidak kabur ataupun melarikan diri.

Pada era modern ini, tidak dapat dipungkiri bahwa terjadi peningkatan jumlah anak jalanan di setiap daerah. Hal ini dapat dilihat bahwa hampir di seiap lampu merah dapat dijumpai anak berjualan minuman ataupun permen, berjjualan Koran, membersihkan kaca mobil, mengamen ataupun mengemis. Tidak hanya itu, banyak anak terlantar lainnya yang berujung tinggal di emperan toko ataupun di jalanan.

Menurut Departemen Sosial RI (2008 : 1),permasalahan anak jalanan dapat dilihat dari berbagai perspektif, antara lain :

  • Anak terlantar yang mengalami masalah dalam sistem pengasuhan.
  • Anak yang mengalami masalah dalam cara mengasuh seperti anak yang mengalami tindak kekerasan ataupun eksploitasi ekonomi.
  • Anak yang kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi seperti anak kurang gizi dan anak tidak bersekolah / putus sekolah.

Semua permasalahan yang dialami anak jalanan mengharuskan mereka untuk terjun langsung dalam kerasnya hidup dan melupakan masa bermain mereka layaknya anak – anak lainnya. Mereka harus bertarung di jalanan demi mencari sesuap nasi dan terkadang harus menerima tindak kekerasan dari orang dewasa lainnya (“senior mereka”) yang juga hidup di jalanan. Hal inilah yang membentuk mereka menjadi pribadi yang keras dan terkadang sulit diatur. Namun, hal positif yang patut ditiru dari mereka adalah dapat hidup mandiri dan tidak  mudah putus asa dalam permasalahan hidup.

Jika diperhatikan, anak jalanan juga merupakan warga negara yang patut dilindungi. Mereka juga harus menerima hak – hak mereka secara adil. Namun, mirisnya, saat ini kehadiran anak jalanan justru dianggap sebagai “setan kecil” yang membawa masalah. Banyak orang yang mendoktrin negatif anak jalanan sebagai anak jahat dan penuh kriminalitas. Sehingga, dalam praktik kehidupan, anak jalanan banyak dijauhi dan ditolak kehadirannya.

Lalu,  muncul sebuah pertanyaan, jika anak jalanan dijauhi akankah kehadiran mereka segera berkurang? Tentu saja tidak. Tetapi, sebaliknya, mereka akan semakin bertambah banyak karena tidak ada yang membantu mereka untuk lepas dari jeratan kerasnya hidup di jalanan. Mereka akan terpenjara di jalanan karena tidak memiliki bekal untuk bertahan hidup dan tidak ada yang menerima kehadiran mereka saat ingin berbaur dengan masyarakat lainnya. Akibatnya, mereka menjadi terbuang dan tidak ada peningkatan hidup yang mengharuskan mereka terpaksa berjuang hidup seperti itu terus menerus. Hal ini tidak boleh dibiarkan terjadi berkelanjutan.

Oleh karena itu, kita sebagai sesama warga negara yang memiliki hak dan kewajiban sama rata serta merupakan makhluk Tuhan yang memiliki akal dan budi hendaknya mampu membangun kepedulian kita terhadap anak jalanan. Kita harus menerima kehadiran mereka dan berusaha semaksimal mungkin untuk menghentaskan keterpurukan mereka dengan kepedulian dan kebersamaan. Hal ini dapat dimulai dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengenyam pendidikan

Pendidikan tidak harus selalu diperoleh dari sekolah formal, tetapi dapat diperoleh dari mana saja. Memang, hal ini sulit untuk diupayakan, karena anak jalanan terkendala dalam minat dan kebebasan waktu mereka dalam memperoleh pendidikan. Namun, kita semua harus mampu memberikan pendidikan kepada mereka agar setidaknya mereka memiliki pola pikir yang baik dalam mencari nafkah. Mereka dapat memiliki pengetahuan bahwa hidup tidak boleh selalu di jalanan dan nafkah dapat dicari dari pekerjaan yang lebih baik lagi. Mereka dapat mengerti bahwa ada pekerjaan yang dapat menghasilkan uang lebih besar daripada harus mengamen di jalanan. Dan hal ini harus diperoleh mereka dari segelintir pemahaman yang kita berikan kepada mereka.

Membaca dan berhitung adalah hal paling minimal yang harus diperoleh anak jalanan agar mereka tidak ditipu ke depannya oleh orang lain. Pengetahuan tentang pentingnya menjaga kebersihan juga perlu diajarkan kepada mereka agar terhindar dari penyakit. Mengatur pola hidup juga perlu diajarkan kepada mereka agar dapat membagi waktu ke depannya. Tidak hanya itu, kreativitas dan bakat yang mereka miliki juga harus dikembangkan karena pada kenyataannya mereka juga memiliki bakat yang sama baiknya dengan kita. Hal ini dapat dilihat pada penyanyi – penyanyi terkenal saat ini. Kemampuan anak jalanan dalam bidang seni, misalnya seperti bernyanyi ataupun bermain alat musik patut diacungi jempol karena tidak sedikit dari mereka yang memiliki suara yang indah.

Semua hal ini dapat kita lakukan dengan meluangkan sedikit waktu yang kita miliki untuk memberikan mereka pengetahuan – pengetahuan tersebut ataupun menemani mereka dalam mengenal serta mengembangkan kreativitas mereka. Harapannya adalah  dengan mengembangkan pengetahuan, bakat, dan kreativitas yang mereka miliki dapat menjadi bekal dalam memperbaiki kehidupan mereka dalam mencari uang ke depannya. Tidak hanya itu, berbagi sedikit makanan ataupun buku – buku juga dapat dilakukan untuk membantu mereka dalam bertahan hidup. Selain itu, kita juga dapat mengumpulkan kepedulian dan kebersamaan kita dengan membangun sebuah rumah singgah untuk anak – anak terlantar yang ada di jalanan. Semua hal ini dapat dilakukan dengan kebersamaan agar anak jalanan dapat terbebas dari jeratan keterpurukan. Dengan begitu, tingkat penyebaran anak jalanan di setiap perempatan jalanan juga dapat diminimalisir ke depannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun