Mohon tunggu...
Jeilanzia Alves
Jeilanzia Alves Mohon Tunggu... Mahasiswa

dayseeyou

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melatih Kemampuan Berbahasa dan Sensorik Anak Melalui APE Balok Cerita Sensori

2 Juli 2025   14:53 Diperbarui: 2 Juli 2025   16:05 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa UNTAG Surabaya bersama Guru & Anak-Anak TK-PKK Kartini Semolowaru, Surabaya

Melatih Kemampuan Berbahasa dan Sensorik Anak Melalui APE Balok Cerita Sensori

Surabaya, Rabu 19 Juni 2025. Mahasiswa dari Fakultas Psikologi angkatan 2023, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, yaitu Sonya Kanza Maulidya, Bevinda Syawalia, Andini Nurul Aini, Cornelia C. K. Manek, dan Jeilanzia T. S. Alves telah melaksanakan kegiatan turun lapangan sebagai bagian dari penerapan mata kuliah Pengembangan Psikologis Pada Komunitas PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Kegiatan ini berlangsung di TK-PKK Kartini, Surabaya, dan dilaksanakan di bawah bimbingan dosen pengampu, Ibu Sayidah Aulia Ul Haque, M.Psi., Psikolog.

Kegiatan ini mengusung tema "Melatih Kemampuan Berbahasa dan Sensorik Anak Melalui APE Balok Cerita Sensori", dengan tujuan untuk mendukung pengembangan kemampuan bahasa, kognitif, sosial-emosional, dan sensorik-motorik anak usia dini melalui pendekatan bermain yang bermakna dan menyenangkan. APE (Alat Permainan Edukatif) Balok Cerita Sensori dirancang agar anak-anak dapat menyusun cerita berdasarkan gambar dan tekstur yang ada pada balok, sekaligus melatih ekspresi verbal dan kemampuan sensorik mereka.

Jumlah keseluruhan anak di TK-PKK Kartini adalah 50 siswa, namun karena kegiatan ini bertepatan dengan masa libur sekolah, hanya 25 anak yang hadir. Kegiatan ini dilaksanakan secara kolaboratif oleh empat kelompok mahasiswa, dan untuk mendukung efektivitas kegiatan, anak-anak dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok mahasiswa mendampingi sekitar 5-7 anak secara intensif agar seluruh anak bisa mendapatkan pengalaman bermain APE secara langsung dan serempak.

Kelompok kami, yang terdiri dari lima anggota seperti disebutkan di atas, mendapat kesempatan untuk membimbing 6 anak perempuan berusia 4-6 tahun. Selama kegiatan, anak-anak terlihat sangat antusias dalam menyusun balok menjadi cerita, mengenali gambar, menyentuh tekstur berbeda, serta menyampaikan cerita dengan ekspresi yang menyenangkan. Melalui APE ini, anak-anak tidak hanya belajar menyampaikan ide dan emosi secara verbal, tetapi juga melatih koordinasi tangan-mata dan daya imajinasi mereka.

Guru-guru pun merespons positif kegiatan ini, karena melalui metode bermain seperti ini, anak-anak menjadi lebih mudah memahami alur cerita, mengenal kosakata baru, serta meningkatkan kepercayaan diri saat berbicara di depan teman-teman. Harapannya, kegiatan ini dapat memperkaya pengalaman belajar anak, sekaligus menjadi inspirasi bagi para guru untuk menggunakan media pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan tahap perkembangan anak usia dini.

(jtsa)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun