dalamnya. Tafsir mengkaji makna al-Qur'an dari aspek historis-fenomenologis, sementara
ta'wil dari segi filosofisnya. Al-Qur'an sendiri memandang tafsir sebagai instrumen untuk
memahami maknanya secara lebih mudah dan sistematis, dan ta'wil memiliki pengertian
yang bervariasi. Â
    Urgensi tafsir ada pada posisi strategisnya ---melalui produknya--- untuk mencapai
kesempurnaan hidup dan kebahagiaan hakiki. Meski demikian, tafsir tetap berhadapan
dengan pola kontrol normatif maupun metodologis, yang di dalamnya ada empat prinsip
yang penting diperhatikan bagi tafsir, yakni aspek prosedur kerja, ilmu-ilmu yang
diperlukan, kriteria/kualifikasi personalitas, dan etika.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!