Senin, 21 Agustus 2023
PW. St. Pius X, Paus
Hak. 2: 11-19
Mat. 19: 16-2
Hari ini Gereja Katolik merayakan Peringatan Wajib St. Pius X, Paus. Ia menggantikan Paus Leo XIII yang meninggal pada tahun 1903. Ia dilahirkan pada 1835 di Riesse, Austria dengan nama kecil Giussepe Melchiorre  Sarto. Ayahnya bernama Giovanni Batista Sarto dan ibunya bernama Margarita Sanson. Ia adalah anak kedua dari sepuluh bersaudara. Keluarganya hidup dalam kesederhanaan, penuh kesalehan dan beriman kepada Tuhan.
St. Pius X, ditahbiskan menjadi imam pada usia 23 pada 18 September 1858. Kemudian ditahbiskan menjadi Uskup pada 1879 dan bertugas di Mantua. Setelah itu dipilih menjadi Paus menggantikan Paus Leo XIII.
Ia adalah seorang yang memperhatikan orang-orang yang berkekurangan. Ia sering membagi-bagikan apa yang ia miliki untuk mereka yang miskin dan berkekurangan. Salah satu hal yang ia buat ketika terpilih menjadi Paus adalah kecintaannya yang mendalam akan ekaristi. Ia mendorong umat untuk sesering mungkin menerima Komuni Kudus. Bahkan ia mengizinkan agar anak-anak menerima Komuni Kudus tanpa menunggu sampai usia 12-14 tahun, sesuai aturan kala itu. Ia yakin dan percaya bahwa Komuni Kudus memberi kekuatan untuk melakukan segala sesuatu demi kasih kepada Yesus. St. Pius X, meninggal pada 20 Agustus 1914. Dikanonisasi oleh Paus Pius XII pada 29 Mei 1954.
Pada peringatan Wajib St. Pius X hari ini, bacaan Injil menyuguhkan kepada kita percakapan Yesus dengan seorang pemuda kaya. "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup kekal? Yesus menjawab dengan menyuruhnya melakukan beberapa perintah dalam 10 Hukum Allah. Tetapi pemuda itu menegaskan bahwa semua itu telah ia lakukan. Lalu Yesus menambahkan jawaban:"jika engkau hendak sempurna, pergilah, jualah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang miskin, maka engkau akan memperoleh harta surga. Kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku". Jawaban Yesus ini membuatnya sedih.
Jawaban Yesus ini menegaskan dan mengingatkan orang bahwa untuk memperoleh harta surgawi maka orang tidak boleh terikat dengan harta duniawi. Karena masuk ke dalam surga hanya membawa harta surgawi.
Pertanyaannya adalah apakah harta surgawi itu ada dan bisa didapat di dunia?. Jawabannya adalah ada dan bisa. Ada di dalam iman kepada Tuhan dan ada di dalam kewajiban untuk berbuat baik. Maka jelas bahwa bukan hanya iman yang menyelamatkan tetapi iman memiliki kaitan erat dengan perbuatan baik. Semakin berbuat baik, semakin perbuatan dosa berkurang atau tidak ada. Sebaliknya semakin sedikit berbuat baik, berarti perbuatan dosa yang banyak. Apa artinya beriman tanpa perbuatan baik? Apa artinya perbuatan baik tanpa iman?. Sehingga manusia memang hidup di dunia tetapi sudah bisa mengumpulkan harta surgawi dan mengalami surga sejak di saat dan nanti.
Hendaklah setiap orang berjuang untuk berbuat baik kepada siapa saja selagi memiliki kesempatan dan kemampuan. Belajar dari St. Pius X yang memberi perhatian kepada orang-orang yang berkekurangan. Yesus katakan:"apa yang kau lakukan kepada salah seorang yang hina ini, kau lakukan kepada-Ku". Kadang orang begitu mencintai dirinya dan apa yang dimiliki, sehingga atau sampai lupa, bingung berbuat apa dengan dirinya dan apa yang dimilikinya.
Cintailah ekaristi. Dalam ekaristi ada sumber dan puncak iman umat kristiani yaitu ada Yesus. Yesus yang bersabda dan Yesus yang bertindak. Ada kesatuan dan hubungan tak terpisahkan antara iman dan perbuatan. Mengimani Yesus sebagai penyelamat dan mengikuti tindakan dan perbuatan-Nya. Yesus membagikan diri-Nya untuk keselamatan dunia. Itulah makna:"datanglah kemari dan ikuti Aku".
Semoga Tuhan menolong dan memberkati kita. Doa Bunda Maria dan St. Pius X menyertai kita slalu.Senin, 21 Agustus 2023.
Jeff Ndun
