Mohon tunggu...
M Rosyid J
M Rosyid J Mohon Tunggu... Freelancer - Peneliti

Researcher di Paramadina Public Policy Institute

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kenangan Lee Atwater dalam Drama Fitnah Masa Kampanye Ini

2 Juli 2014   18:11 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:49 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14042740711108593489

[caption id="attachment_345873" align="aligncenter" width="690" caption="Lee Atwater (Sumber: www.mintpressnews.com)"][/caption]

Melihat tren kampanye yang sebentar akan berakhir ini, menarik sekali melihat bila banyak bermunculan fitnah atau kampanye hitam yang bertebaran. Sayangnya, pertarungan fitnah ini tak seimbang. Bisa jadi karena satu kubu memang tak ingin fitnah, karena itu dimanfaatkan pihak lainnya.

Isu-isu tentang pemimpin yang Kristen, Tionghoa, antek asing, tak amanah, boneka dan antek komunis bertebaran dan tak bisa dikontrol. Isu terbang ke sana kemari membuat orang harus benar-benar berpikir siapa yang harus mereka pilih. Namun bagi sebagian orang, fitnah-fitnah seperti ini bukanlah hal baru.

Mungkin baru di Indonesia, tapi tidak dalam sejarah politik dunia. Adalah Harvey LeRoy "Lee" Atwater atau Lee Atwater yang menjadi tokoh paling terkenal dalam hal kampanye fitnah seperti ini.

Lee adalah ahli strategy yang paling bertanggung jawab pada kemenangan Bush Sr.sebagai Presiden AS dari partai Republik pada 1988 atas rivalnya Michael Dukakis dari partai Demokrat. Pada waktu itu, hampir semua survei menyatakan bahwa Demokrat akan menang dengan selisih 17 persen.

Namun Lee tak habis pikir. Strateginya yang dikenal dengan ‘The Southern Strategy’ pun segera ia lancarkan. Strategi ini berperan penting dalam permaianan desas desus ketimbang serangan terhadap kelemahan lawan. Hasilnya bukan yang dinamakan kampanye negative, tetapi fitnah dan kampanye hitam.

Waktu itu, Michael Dukakis menjadi presiden pengusung hak-hak kaum minoritas. Paham keberagaman ini menjadi kekuatan penting dan tak terbendung waktu itu. Lalu, apa kelemahan Michael Dukakis untuk diserang? Tak usah pedulikan itu. Sebab dalam southern strategy, kekuatan lawanlah yang menjadi kelemahannya, dan itulah yang diserang.

Keberpihakan Michael Dukakis pda kaum minoritas, terutama kulit hitam, menjadi sasaran utama. Isu pun dibuat, fitnah dikembangkan. Bahwa orang kulit hitam adalah mereka yang kriminal dan menjadi ancaman bangsa dihembuskan. Maka dalam sekejap keberpihakan Michael Dukakis pada orang kulit hitam pun menjadi kelemahan!

Apalagi, pada waktu itu ada seorang tahanan kulit hitam yang melakukan pembunuhan dan pemerkosaan pada jam-jam ia bisa keluar penjara (Kebijakan cuti penjara ini juga didukung oleh Dukakis). Lengkap dan kuat sudah kampanye hitam olahan Lee. Dan memang benar, meski survei berkata Michael Dukakis menang di atas awan, pada hari pemilihan, ia terjungkal ke jurang kekalahan. Bush memenangi pemilu.

Melongok ke dalam negeri, fenomena tak jauh berbeda tersaji. Jokowi yang sedang menjadi capres banyak diserang kampanye hitam mulai dari ia adalah seorang Kristen hingga dirinya seorang antek komunis.

Apakah ampuh?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun