Mohon tunggu...
Kertaning Tyas
Kertaning Tyas Mohon Tunggu... Human Resources - Pendiri Lingkar Sosial Indonesia

Panggil saja Ken. Penggerak inklusi di Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terkait Hari Ibu dan Hak Perempuan, Bolehkah Mendaki Gunung Ketika Haid?

22 Desember 2020   07:54 Diperbarui: 22 Desember 2020   08:08 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perempuan Pendaki Gunung Anggota LINKSOS/dokpri

Namun berbeda dengan Timsus Pendaki LINKSOS, tim ini bergerak secara kelompok untuk melakukan pendakian. Mereka terdiri dari beberapa ragam disabilitas, dimulai dari disabilitas fisik, intelektual, mental, dan sensorik, meliputi netra dan tuli. Pendakian mereka juga terjadwal, selama beberapa kali dalam setahun. Para pengurus Timsus yang pula dari kalangan difabel melalukan persiapan mulai dari survei lokasi, logistik, hingga medis.

Perempuan Haid yang mendaki gunung

Kembali pada persoalan bolehkah perempuan yang sedang haid atau mengalami mentruasi melakukan olahraga pendakian gunung? Jika dari sisi olahraga personal tentu boleh saja, selama yang bersangkutan merasa nyaman. Namun untuk olahraga tim hal ini penting untuk disepakati.

Agar lebih jelas bagaimana ganbaran situasi dan kondisi perempuan mendaki gunung, yuk lihat dulu video ini: 


Terlepas pada persoalan mitos perempuan haid dilarang mendaki gunung, LINKSOS berupaya mencermati persoalan ini dari sisi perlindungan hak-hak perempuan.

Menstruasi atau haid pada perempuan merupakan fitrah alam semesta dan siklus alami, tak hanya manusia di desa dan perkotaan, perempuan yang tinggal di gunung pun serta makluk hidup lain selain manusia beberapa mengalaminya. Maka menstruasi wajib disikapi dengan baik agar tidak merugikan hak-hak perempuan.

Secara umum saat perempuan haid sebagian mengalami masalah kesehatan seperti sakit pinggang, sakit kepala, badan lemas dan sebagainya. Dalam olahraga pendakian gunung hal ini bisa menimbulkan resiko perjalanan akibat penurunan stabilitas kesehatan. Terlebih jika pendakian dilakukan secara tim, bisa berpengaruh kepada stabilitas gerakan kelompok. Sisi lainnya di bidang kesehatan, minimnya ketersediaan air bersih di jalur pendakian akan mempengaruhi kesehatan organ reproduksi. Maka hal ini penring untuk disepakati dalam tim. 

Lantas bagaimana agar menstruasi sebagai siklus alamiah bahkan sebagai fitrah kehidupan tidak menggangu aktivitas pendakian? Bagaimana caranya menghindari gegara haid hilang kesempatan mendaki gunung bersama tim kesayangan? Timsus Pendaki LINKSOS yang pula beranggotakan perempuan menetapkan aturan penjadwalan pendakian.

Terdapat beberapa elemen penting dalam penjadwalan pendakian Timsus Pendaki LINKSOS, yaitu Pembina, Pengurus Harian LINKSOS, Timsus Pendaki bagian survei, bagian logistik, dan perempuan anggota Timsus.

Diawali dari usulan jadwal pendakian dari bagian survei dan bagian logistik Timsus ke Pembina, usulan tersebut ditembuskan ke Pengurus Harian LINKSOS untuk dievaluasi terkait kesiapan anggaran dan agenda umum organisasi tidak terjadi benturan jadwal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun