Mohon tunggu...
Wahyu Jatmiko
Wahyu Jatmiko Mohon Tunggu... Administrasi - The Seeker

Musik, membaca, menulis, fotografi, videografi, hal-hal yang selalu kucari di saat-saat senggangku....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah Gratis Bagi Anak-anak Yatim/Piatu yang Kurang Mampu

2 Mei 2013   21:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:13 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="alignnone" width="630" caption="Kampoeng Kidz"][/caption]

Pendidikan bukanlah hanya bagi mereka yang mampu, namun juga bagi mereka yang tidak mampu, itulah kira-kira gambaran umum tentang Kampoeng Kidz dengan sekolah gratis setingkat SMA yang bernama SMA Selamat Pagi Indonesia. Sebuah nama sekolah yang cukup asing di telinga namun benar-benar memberikan secercah harapan bagi anak bangsa. Sekolah ini memang ditujukan khusus bagi anak-anak yatim/piatu yang kurang mampu agar bisa melanjutkan pendidikan sampai dengan SMA.

[caption id="" align="alignnone" width="630" caption="Lapangan Basket & Balai"]

Lapangan Basket & Balai
Lapangan Basket & Balai
[/caption]

Bisa dikatakan sekolah ini adalah hasil karya dari anak bangsa untuk anak bangsa. SMA Selamat Pagi Indonesia atau biasa disingkat dengan SMA SPI, didirikan oleh Bapak Julianto Eka Putra pada tahun 2005, kemudian pada tahun 2006 diadakan perekrutan guru, dan pada tahun 2007 kegiatan belajar-mengajar  dimulai dengan jumlah peserta didik  30 siswa dan jumlah guru 9 orang. Siswa-siswi sekolah ini adalah anak-anak yatim/piatu yang kurang mampu dan berasal dari seluruh Indonesia, ada yang berasal dari Sumatera, Sulawesi, bahkan dari Papua. Selain diberi fasilitas gratis berupa pendidikan dan asrama, mereka juga dididik dengan aneka macam keterampilan dan pelatihan entrepreneurship yang disesuaikan dengan bakat mereka masing-masing. Selama tinggal di Kampoeng Kidz, anak-anak juga dilatih untuk disiplin, punya rasa tanggung jawab, kerjasama tim, dan peningkatan keterampilan. Metode yang digunakan untuk penilaian disebut dengan "PAKSA" (Pray, Attitude, Knowledge, Skill, Action). Sistem yang digunakan untuk menjalankan metode tersebut adalah dengan sistem "Reward dan Punishment" (pemberian penghargaan dan hukuman).

[caption id="" align="alignnone" width="630" caption="Toko Souvenir & Produk Makanan"]

Toko Souvenir & Produk Makanan
Toko Souvenir & Produk Makanan
[/caption]

Kampoeng Kidz yang beralamat di Jl.Pandanrejo No.1 Bumiaji - Kota Batu - Jatim ini, memang benar-benar menjadi tempat pembelajaran bagi anak-anak remaja. Saat saya beserta rombongan tiba disana, kami diarahkan menuju balai terbuka yang berada di sisi sebuah lapangan basket dan futsal yang cukup luas. Lalu kami disambut dengan "welcome drink" dan sebuah pertunjukan tari modern atau yang biasa disebut dengan "dance" yang digelar di tengah-tengah lapangan basket. Seorang tenaga pengajar menyambut kedatangan kami dengan  begitu ramah. Setelah itu kami dibimbing oleh anak-anak yang begitu berani dan terampil dalam bicara untuk melihat satu-persatu tiap fasilitas yang tersedia di Kampoeng Kidz. Anak-anak ini menjadi semacam pemandu wisata bagi kami. Entah bagaimana cara melatih mereka, yang jelas mereka sudah seperti pemandu wisata profesional yang sudah terbiasa menghadapi tamu-tamu asing. Area Kampoeng Kidz yang cukup luas, membuat kami cukup lelah usai berkeliling melihat dari dekat sarana peternakan, perikanan, pertanian, Outbound, perkemahan, dan juga laboratorium entrepreneurship. Setelah kami puas bertanya hal-hal yang ingin kami ketahui, kamipun digiring menuju sebuah aula yang keseluruhan bangunannya terbuat dari bambu dan kayu serta lantai yang berupa pecahan batuan hias.

[caption id="" align="alignnone" width="630" caption="Perikanan & Outbound"]

Perikanan & Outbound
Perikanan & Outbound
[/caption]

Di aula ini seorang pengajar menjelaskan panjang lebar tentang Kampoeng Kidz khususnya tentang SMA SPI yang gratis bagi anak-anak yatim/piatu yang kurang mampu. Dihairkan pula dua anak remaja untuk memberikan kisah perjalanan mereka dari sebuah desa terpencil di Sulawesi sampai mereka akhirnya sampai di Kampoeng Kidz. Cukup mengharukan. Beberapa anggota rombongan kami sampai menagis mendengarkan kisah mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun