Mohon tunggu...
Jati Nugroho
Jati Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Penggemar bola layar kaca yang ingin belajar menulis

The harder I try, the luckier I get

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Lanjutan Liga Sepak Bola Eropa, Jiwa Kompetisi yang Terbentur Rasa Kemanusiaan

6 Mei 2020   22:25 Diperbarui: 9 Mei 2020   10:25 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan tribun stadion yang kosong di pertandingan Serie A antara Juventus vs Internazionale Milano, di Allianz Stadium, (8/3/2020). Pertandingan digelar tanpa penonton untuk menekan angka penyebaran virus corona di Italia. (ALESSANDRO DI MARCO/EPA-EFE via KOMPAS.com)

Tidak ada yang pernah menduga bahwa 2020 adalah tahun yang berat bagi hampir seluruh manusia di muka bumi. Virus Corona membuat manusia hidup dalam kondisi serba tidak menentu saat ini. Makhluk berukuran 125 nanometer ini telah memberi pengaruh besar bagi setiap sendi kehidupan, mulai dari ekonomi hingga sosial. 

Cara hidup manusia banyak berubah semenjak virus ini menyeruak ke permukaan pada medio Februari 2020. Banyak negara memberlakukan kebijakan macam social distancing hingga lockdown.

Ekonomi dunia pun terus merosot karena adanya kebijakan ini, yang membatasi ruang gerak manusia dalam rangka memutus rantai persebaran virus Corona. 

Semua aspek kehidupan benar-benar terganggu, tak terkecuali sepak bola. Tercatat, liga-liga sepak bola se-Eropa telah menunda banyak pertandingan selama hampir 2 bulan lamanya. Bahkan, beberapa federasi sepak bola telah memutuskan untuk meniadakan musim kompetisi 2019-2020.

Beberapa liga yang tidak meneruskan jalannya kompetisi adalah Ligue 1 Prancis, Eredivisie Belanda, dan Juplier Pro League Belgia.

Federasi Sepakbola Prancis (FFF) memutuskan untuk memberhentikan kompetisi lantaran tidak mau ambil risiko dengan persebaran virus Corona. FFF lantas menganugerahkan trofi juara kepada pemuncak klasemen sementara, Paris Saint-Germain. 

Lain lagi dengan Liga Belanda. Mereka memutuskan bahwa musim 2019-2020 keluar tanpa juara, walaupun banyak suara sumbang yang mengikuti di belakang mengenai keputusan ini. Liga Belgia juga sudah tidak memainkan pertandingan sejak April lalu dan sedang dalam proses finalisasi peresmian berhentinya musim kompetisi. 

Banyak komentar negatif yang meliputi keputusan federasi-federasi sepak bola untuk membatalkan liga sepenuhnya daripada menunda saja. Mereka beranggapan bahwa meniadakan kompetisi sama dengan mencederai jiwa kompetisi.

Sebagian lagi berpendapat bahwa keselamatan semua orang harus dinomorsatukan. Hal inilah yang menjadi perbincangan seluruh pecinta bola sedunia, mungkinkah kompetisi sepak bola Eropa dimainkan kembali meskipun Corona belum sepenuhnya lenyap dari muka bumi?

Para pelaku sepak bola tentu sudah tidak sabar untuk kembali ke lapangan hijau. Kita bisa melihat inisiasi ini dari adanya aktivitas latihan dari beberapa klub liga top Eropa. Klub-klub Bundesliga Jerman sudah mulai memanggil para pemain untuk latihan kembali. 

Di Serie A Italia, para pemain sudah diperbolehkan untuk latihan bersama klub masing-masing mulai tanggal 18 Mei 2020. Hal yang sama terjadi di Liga Inggris. Para perwakilan klub mengisyaratkan kepada Federasi Sepakbola Inggris (FA) bahwa mereka ingin kompetisi dilanjutkan lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun