Mohon tunggu...
Jati Kumoro
Jati Kumoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - nulis di podjok pawon

suka nulis sejarah, kebudayaan, cerpen dan humor

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sangkan Paraning Dumadi

8 Juni 2014   07:08 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:45 1131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dalam pandangan penganut kepercayaan tradisonal Jawa, sangkan paraning dumadi, dapat diartikan sebagai asal mula dan tujuan akhir dari kehidupan manusia. Keberadaan manusia merupakan hasil dari ciptaan Tuhan Yang Maha Pencipta yang kelak pada akhirnya juga akan kembali kepada-Nya.

Keberadaan manusia di dunia fana ini (alam madya) dipandang hanya sebagai yang sekedar singgah saja dari perjalanannya yang dimulai dari alam awal (alam purwa) yang nantinya akan menuju ke alam akhir, alam kelanggengan (alam wusana). Kehidupan manusia di dunia fana ini diibaratkan dengan ungkapan prasasat urip iku koyo wong mampir ngombe, yang menunjukkan betapa singkatnya waktu manusia hidup di dunia ini dibandingkan dengan kehidupan di alam keabadian.

Sudah sepantasnya jika dalam kehidupan yang singkat ini manusia senantiasa menjalaninya dengan perbuatan-perbuatan yang mulia dan terpuji. Hal ini dikarenakan apa yang manusia perbuat akan menanggung sendiri apa yang telah dilakukan dalam kehidupannya atau yang disering dikatakan sebagai ngunduh wohing pakarti. Dengan selalu menumbuh suburkan perbuatan-perbuatan yang baik akan membawa manusia pada tingkatan hidup yang secara spiritual meningkat menuju pada apa yang disebut sebagai manusia terpilih atau jalma pinilih, manusia yang diharapkan mampu mengendalikan dirinya sendiri dan mampu menjaga segala tindakan serta sikapnya untuk selalu tidak lepas dari kesadarannya akan perintah Tuhan untuk senantiasa menjaga kedamainan dan ketentraman dunia, sebagaimana yang telah diperintahkan oleh TuhanYang Maha Esa, Tuhan Yang Maha Pencipta dimana manusia kelak akan kembali kepada-Nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun