"Pendidikan politik yang dilakukan oleh masyarakat sipil (civil society) dengan masif dan pendekatan yang tepat, akan berhasil dan bisa mendorong pelembagaan demokrasi yang kokoh di indonesia. Berdasarkan pengalaman di pemilu ke pemilu, pendekatan dialog di tingkat desa, kecamatan, kabupaten sampai kep provinsi di seluruh indonesia adalah cara yang cukup efektif dalam melakukan pendidikan politik kepada masyarakat. Dengan dialog-dialog yang intensif maka rakyat khususnya perempuan akan semakin terdidik dan mengetahui dengan baik nilai-nilai demokratis, dimana masyarakat bukan hanya mengenal demokrasi yang prosedural tetapi juga demokrasi yang substansial".
Hadir sebagai peserta dialog berasal dari Ketua dan Pengurus Kohati HMI Cabang Ambon, para Kohati HMI Komisariat sejajaran Unpatti Ambon -- Darusalam Ambon -- IAIN Ambon dan Pembicara dalam dialog tersebut antara lain : Olivia CH Latuconsina (Mantan Walikota Ambon), Asuty Usman (Anggota Bawaslu Maluku) dan Julia Novrita (Aktivis Perempuan).
"Saat ini Yang terpenting lagi adalah mengawal hak pilih karena hal ini dari pemilu ke pemilu merupakan persoalan yang sangat urgen, Mari kita hilangkan imej bahwa DPT untuk hanya tugas penyelenggaraan pemilu tapi DPT adalah tanggungjawab kita semua". tegas Tuty
Lanjut Tuty. Saatnya kita mengajak kepada keluarga kita, Teman dan seluruh masyarakat yang sudah memenuhi persyaratan sebagai pemilih untuk lihat nama yang ada di DPT bila belum ada, bila ada nama ganda. NIK, TTL, alamat sama laporkan segera ke BAWASLU dan jajarannya.
Mari kita kawal berbagai potensi kecurangan dalam pemilu yang dilaksanakan serentak pada tanggal 17 april 2019. Seperti penggunaan hak pilih oleh orang yang tidak berhak, dan memastikan hasil penghitungan suara di TPS sampai secara utuh pada proses rekapitulasi suara di KPU sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mari dukung dan mengawal dan awasi tahapan pemilu ini menjadi pemilu yang berkualiats, Jujur, Â Adil dan bermartabat. pankasnya**SATRI