Desa Aman dan Nyaman dengan PHBS dan Ecobrick

Kegiatan KKN Tematik tahun 2022 yang dilaksanakan oleh mahasiswa dan mahasiswi dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kali ini mengusung konsep Sustainable Development Goals (SDG’s) Desa. Dengan konsentrasi program SDG’s Desa yakni “Desa aman dan Nyaman”, kelompok KKN 65 yang ditempatkan pada RW. 11, Kelurahan Pasirlayung, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, memfokuskan pada penguatan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta pengolahan sampah mandiri dengan metode Ecobrick. Fokus ini dipilih sesuai dengan analisis kebutuhan dari hasil diskusi dengan pihak RW 11.

Perilaku Hidup Bersih dan sehat atau PHBS merupakan semua perilaku kesehatan yang dilakukan secara sadar dari seorang individu agar mampu menolong diri sendiri dan semua anggota keluarganya pada bidang kesehatan serta berperan aktif dalam aktivitas masyarakat (Kemenkes RI). Secara umum manfaat dari PHBS ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat bisa mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan menerapkan PHBS masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup. PHBS pada umumnya sudah kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari, namun masih banyak yang tidak melakukannya secara optimal seperti pada wilayah RW 11.

Kemudian, pengelolaan sampah mandiri juga merupakan kegiatan yang masih belum dilaksanakan secara optimal dari wilayah tersebut. Metode yang dipilih dalam pengelolaan sampah mandiri adalah dengan Ecobrick. Ecobrick merupakan salah satu cara mudah bagi kita dalam mengolah dan bertanggungjawab terhadap sampah yang kita hasilkan, terutama sampah plastik. Ecobrick merupakan botol PET (plastik) yang diisi dengan padatan sampah plastik kering (ecobricks.org). Pembuatan Ecobrick dilakukan secara manual dan hasilnya dapat digunakan kembali sebagai bahan bangunan pengganti batu bata. Dengan cara ini, Ecobrick menjaga plastik agar tidak terdegradasi menjadi racun dan mikroplastik serta keluar dari proses industri berenergi tinggi dan beremisi tinggi.

Media yang dibuat berupa Poster dan Brosur yang dibagikan kepada warga (Sumber: Penulis)

Kedua fokus ini kami jadikan sebagai bahan dari kegiatan-kegiatan yang kami lakukan di RW 11. Kegiatan yang kami lakukan pertama kali adalah dengan memberikan sosialisasi terkait dengan PBHS dan Ecobrick terhadap warga. Sebelum kegiatan sosialisasi berlangsung, kami mengundang warga serta pihak RT dan RW dengan membagikan undangan secara langsung. Pada kegiatan sosialisasi, kami melakukan pematerian yang diakhiri dengan praktik bersama dengan warga untuk membuat Ecobrick.

Tanya jawab dengan warga saat kegiatan sosialisasi (Sumber: Penulis)

Setelah terkumpul banyak, hasil Ecobrick yang telah dibuat oleh warga kami susun menjadi sebuah produk berupa tong sampah. Harapannya agar warga dapat terdorong untuk ikut melakukan pengolahan sampah secara mandiri dengan Ecobrick. Selain itu, Ecobrick ini juga dapat digunakan sebagai barang yang bernilai guna dan dapat menjadi pemasukan tambahan bagi warga.

Penyusunan tong sampah dari Ecobrick. (Sumber: Penulis)

Penyerahan tong sampah dari Ecobrick kepada pihak RW 11. (Sumber: Penulis)

Selain dari kegiatan tersebut, kami juga ikut membantu kegiatan-kegiatan yang berlangsung di RW 11 ini, seperti kegiatan gotong royong, pos yandu, dan minggu sehat (senam). Kami harap dengan adanya kegiatan-kegiatan yang kami lakukan dan membantu kegiatan dari warga RW 11 ini memberikan manfaat bagi warga RW 11 dan UPI.