Banyak spekulasi tentang apa yang menyebabkan Pak Amien Rais tiba tiba berubah 180 derajat sikapnya terkait pemanggilan polisi dalam kasus bohong Ratna Sarumpaet.
Menjadi oposisi di rezim jaman now ini jauh lebih sulit dibanding rezim orde baru. Orde baru memang identik dengan represif, tetapi jelas hitam putihnya. tetapi rezim jaman now ini bergerak menggelibet menyusupi sendi sendi oposisi.
Fahri Hamzah:Â
Mungkin banyak yang tidak menyangka dan protes jika saya sebut Fahri Hamzah orangnya Jokowi. Selain Ratna Sarumpaet, inilah kuda troya yang nyaris sempurna, berperan seolah duet dari Fadly Zon.Â
Fahri ini sebenarnya melakukan politik copy dan belokkan dalam berwacana. Tetapi dalam prakteknya jika harus memilih secara tegas, orang ini selalu berada di kubu Jokowi. Contohnya: Ketika rapat paripurna mengenai Presidential Threshold, Fahri ini satu satunya oposisi yang tidak walk out. Padahal jelas PT20% adalah ambisi Jokowi merampas demokrasi.
Jika kita cermati opininya mengenai Prabowo, Ratna Sarumpaet, Tim Sukses, dll jelas sekali, bahwa kata kata bersayapnya sengaja untuk mengotori news aslinya dengan seolah suara dari oposisi.
Selalu menang di pengadilan melawan PKS. Disepakbola ada istilah, pemain tidak bisa lebih besar dibanding klub. Tetapi di Indonesia anggota partai bisa mematahkan otoritas partai. Bahkan di masa kampanye ini, presiden PKS harus dipanggil polisi karena gugatan Fahri Hamzah.Â
Oposisi yang minor di DPR pun tak mampu mengusik keberadaan Fahri sebagai Wakil Ketua. Sangat aneh karena wakil ketua DPR biasanya mewakili salah satu fraksi di DPR. Tetapi jelas Fahri yang sudah dipecat PKS, masih bisa mewakili partai yang telah memecatnya.
Apakah Prabowo Sandi saat ini tidak tahu Fahri seorang kuda troya? Tentu saja mereka tahu. Tetapi kembali lagi, rezim ini tidak saja menghegomoni politik tetapi hukum, media massa dll. Sehingga sangat sulit bagi oposisi untuk membuat klarifikasi.
Andy Arief:Â
Sebetulnya Andy Arief ini 11 12 dengan Ratna Sarumpaet, bikin hoax soal uang 1 Trilyun, tetapi bisa lolos dan melenggang tak tersentuh hukum. Polisipun adem ayem saja. Padahal jelas dalam hal ini kubu Prabowo di rugikan. Mengapa Prabowo Sandi tidak melaporkannya ke polisi? Jika melaporkannya justru itu yang dikehendaki oleh rezim ini. Kubu Prabowo Sandi akan lebih disibukkan oleh pemanggilan polisi dibanding fokus kampanye. Belum lagi resiko berita digoreng media yang justru menghancurkan konsentrasi dalam memenangkan pemilu. Jadi membiarkannya adalah langkah bijaksana.