Mohon tunggu...
OPA JAPPY
OPA JAPPY Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Acount Baru http://www.kompasiana.com/opajappy

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Integritas

26 Februari 2011   09:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:15 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Integirty, in-teg'-ri-ti, (Hebrew, tom, tummah). Tom means simplicity, soundness, completeness, upright, perfection. Tummah (plural tummim). The word integrity does not occur in the NT, but its equivalents may be seen in sincerity, truth, the pure heart, the single eye, etc. In the above sense of simplicity of intention it is equivalent to being honest, sincere, genuine, and is fundamental to true character. Jelas bahwa, integritas adalah mutu, sifat, keadaan yang menunjukkan kesatuan utuh pada seseorang sehingga memiliki potensi dan kemampuan memancarkan kewibawaan dan kejujuran.
Integritas selalu dihubungan dengan pemimpin dan kepemimpinannya pada bidang militer, sipil, sosial-politik, ataupun organisasi tertentu. Karena, seorang pemimpin tidak mampu menjalankan atau memperlihatkan kepemimpinannya yang tanpa integritas.
Dengan integritas, maka seorang pemimpin mampu menata, mengatur, bahkan mengelola jalan atau proses organisasi dengan baik dan benar; ia akan didengar; dan sekaligus mampu memberi solusi serta mendampingi sesamanya yang ia pimpin.
Model dan makna integritas seperti itu, bukan hanya untuk para pemimpin - pemuka bangsa, tokoh masyarakat, tetapi juga para rohaniawan dan ulama, termasuk anggota PARLEMEN RI. SAYANGNYA, sekarang ini, kita sulit menemukan pemuka-pemuka bangsa, yang mempunyai Integritas tinggi terhadap kesejahteraan rakyat.
Ada energi yang luar biasa pada Rakyat [termasuk enegi membuat kerusuhan sosial serta berbagai kebrutalan lainnya]; namun pemuka-pemuka bangsa tidak mengelola energi tersebut [atau mereka hanya mengelola untuk membuat kerusuhan dan kekerasan demi keuntungan politik? ENTAH].
Energi pada rakyat harus dipakai untuk membangun hidup serta kehidupan berbangsa; bersatu membangun, dan membangun dalam kerangka NKRI tercinta.
[caption id="attachment_214779" align="aligncenter" width="225" caption="koleksi pribadi/ koleksi pribadi/ Ku hanya mau membagi seperti lilin ini, sehingga yang sedikit padaku menjadi habis. Ketika hari-hari ku telah di atas setengah abad, dari dalam diriku selalu ada suara yang bekata biarlah ia (orang lain) makin besar dan bertambah, tetapi aku makin kecil - sedikit - habis. Oleh sebab itu, ku tak henti membagi untuk semua."]
1352082138741719920
1352082138741719920
[/caption]


Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun