2. Perkembangan Fisik dan Perseptual Anak
☻Perkembangan Fisik
Anak SD di Indonesia pada umunya berada pada rentang usia sekitar 6-12 tahun. Dalam psikologi perkembnagn, rentang usia tersebut lazimnya disebut sebagai masa anak (middle and late childhood), yakni suatu fase antara masa kanak-kanak dan masa remaja.
Secara fisik, anak pada usia SD memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan kondisi fisik sebelum dan sesudahanya.Dalam hal ini diasumsikan bahwa aktivitas anak, termasuk belajar dan aktivitas mental lainyya, akan banyak dipengaruhi oleh kondisi fisiknya. Selain itu juga diyakini bahwa pertumbuhan fisik anak dapat memberikan pengruh terhadap perkembangan kepribadian anak secara keseluruhan. Sehingga sebagai calon pendidik karakteristik perkembangan fisik perlu dipahami karena akanmemiliki implikasi tertentu bagi penyelenggaraan pendidikan.
♦ Tinggi dan Berat Badan
Bila dibanding dengan pada masa usia dini dan masa remaja pertumbuhan fisik anak SD cenderung lebih lambat dan relatif konsisten. Laju perkembangan seperti ini berlangsung sampai terjadinya perubahan-perubahan besar pada awal pubetas.
Karena adanya penambahan ukuran dalam kerangka tulang, sistem otot, dan ukuran organ tubuh lainnya, tinggi dan berat badan anak secara bertahap terus bertambah. Di Indonesia, belum ada standar baku tentang ukuran kenaikan berat dan tinggi badan anak usia SD, namun penambahan itu diperkirakan berkisar antara 2,5-3,5 kg dan 5-7 cm pertahun(F.A. Hadis. 1996)
Kaki anak lazimnya menjadi lebih panjang dan tubuhnya menjadi lebih kurus. Massa dan kekuatan otot anak secara bertahap terus meningkat disaat semakin menurunyya kadar lemak bayi. Selama usia SD, kekuatan fisik anak lazimnya meningkat dua kali lipat. Gerakan-gerakan lepas pada massa sebelumnya sangat membantu pertumbuhan otot ini. Dengan demikian, disamping faktor kematangan unsur latihan juga sangat membantu proses peningkatan dalam kekuatan otot.
♦ Proporsi dan Betuk Tubuh
Anak SD kelas awal umunya masih mempunya proporsi tubuh yang kurang seimbang. Kekurangseimbangan ini sedikit demi sedikit berkurang sampai terlihat perbedannya ketika anak mencapai kelas 5 atau 6. Pada kelas akhir SD lazimnya proporsi anak sudah mendekati keseimbangan.
Kekurang seimbangan tubuh anak dapat diamati pada bagian kepala, badan, dan kai. Kepala masih terlalu besar bila dibanding dengan bagian tubuh lainnya. Akan tetapi beberapa perbandingan pada bagian wajah yang kurang seimbang mulai menghilang dengan bertambah besarnya mulut dan rahang, semakin melebar dan meratanya dahi, semakin mengecilnya bibir, serta menjadi lebih besar dan berbentuknya hidung.