Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi dan Prabowo Berpasangan, Tanpa Amandemen

25 Juni 2021   13:17 Diperbarui: 25 Juni 2021   13:28 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

M.Qodari belakangan hari ini membuat dunia politik Indonesia meriah kalau tidak bisa dikatakan sedikit berisik.

Rencananya adalah memasangkan Jokowi sebagai presiden dan Prabowo sebagai wakil presiden untuk periode 2024-2029, dan agar terlaksana rencana ini, diperlukan amandemen UU, karena menurut undang-undang yang ada saat ini, presiden hanya boleh 2 periode.

Hari ini baru memasuki pertengahan tahun 2021, jadi masih tersisa waktu yang panjang untuk mematangkan rencana ini dan mendapatkan persetujuan dari lembaga legislatif agar undang-undangnya di amandemen.

Jika melihat perimbangan kekuatan politik di legislatif saat ini, jika partai pendukung presiden Jokowi dan menteri pertahanan Prabowo bersama-sama mengusung ide dari Qodari ini, amandemen bisa dilakukan dengan cepat dan tidak bertele-tele.

Yang mengusik pemikiran saya adalah, mengapa setelah tahun 2024, Jokowi tetap diharapkan memimpin negeri ini sebagai presiden?.

Menurut perkiraan saya, karena pandemi covid-19 ini benar-benar belum menunjukkan tanda-tanda akan menemukan titik akhirnya.  Varian-varian baru bermunculan dan menyebabkan naiknya orang-orang yang terjangkit oleh virus ini.

Yang pasti dengan kondisi tidak stabil seperti sekarang ini, kondisi ekonomi menjadi porak poranda. Memang bukan cuma kita saja yang menghadapinya - seluruh dunia mengalaminya.

Jika kondisi ekonomi tidak stabil untuk waktu yang panjang, dikuatirkan menular menjadi ketidakstabilan politik. Inilah yang tidak kita inginkan.

Sebagaimana kita ketahui bersama, persaingan politik pada pilpres 2019 sungguh-sungguh amat memecah belah bangsa. Tetapi untunglah kedua pemimpin bangsa yang saling bertarung ini adalah negarawan besar, sehingga mereka mengesampingkan perbedaan selama pilpres - memilih untuk berada dalam satu tim dipemerintahan saat ini.

Buahnya kita sudah lihat bersama, kondisi politik relatif adem dan investor lebih tenang hatinya memulai invetasi - sayangnya virus covid-19 membuat semua rencana menjadi tertunda dan terbengkalai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun