Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hidup Lebih Lambat di Tengah Dunia yang Bergegas

11 Mei 2021   13:00 Diperbarui: 11 Mei 2021   13:16 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam setiap peristiwa pastilah ada setitik hikmah yang bisa dipetik dan dirasakan. Pandemi covid-19 yang mulai merebak di awal bulan maret 2020 hingga sekarang jika dimaknai positip ternyata membawa banyak juga kebaikan.

Dulu, ketika semuanya masih normal, banyak dari kita yang setiap hari sepertinya dipacu oleh derap langkah kehidupan ini. Tak ada waktu untuk berhenti sejenak menarik nafas dan berpikir akan apa yang sudah dilakukan.

Pagi sebelum matahari unjuk rupa  banyak yang sudah berada dijalan-jalan bergegas menuju ketempat kerjanya masing-masing. Ada yang ke sekolah, ada yang kekantor dan lain-lainnya. Tak ada hari untuk rehat sejenak.

Ketika pemerintah melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Skala Besar), kita benar-benar merasakan berhenti sejenak dari kesibukan dan kebisingan dunia ini. Waktu rehat ini bisa dipergunakan untuk menilai kembali sudah sejauh apa perjalanan hidup selama ini, meneliti apa saja yang merupakan hal penting bagi hidup kita.

Ini adalah waktu untuk merefleksikan diri. 

Mungkin kesimpulan dari refleksi itu kita harus berhenti bekerja dibidang yang sudah kita geluti saat ini. Karena apa yang dilakukan ternyata tidak sesusai dengan suara kecil yang selalu muncul ditelinga mengingatkan kita akan mimpi-mimpi yang sudah tergilas oleh derap laju kebisingan dunia.

Atau kita diingatkan untuk bergegas meningkatkan status sebuah hubungan yang sudah dibina selama ini.

Apapun itu, waktu-waktu "hening" di masa pembatasan pergerakan ini dimanfaatkan secara sungguh-sungguh untuk mengejar passion yang sudah lama terkubur. Semoga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun