Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Yang Datang dan Yang Hilang

18 Januari 2021   05:00 Diperbarui: 18 Januari 2021   05:03 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Wuling Hongguan Mini EV – itu nama mobil yang dijual di Cina dengan harga USD4.000. Mobil ini berpenggerak tenaga listrik yang dihasilkan oleh baterai. Melihat bentuknya kecil sekali, panjangnya lebih pendek dari mini cooper lebarnya kurang lebih sama. Cocok untuk dikendarai di perkotaan. 

Yang menarik disini adalah harganya, murah sekali. Mobil ramah lingkungan dan ramah “kantong” juga. Cocok untuk yang single dan keluarga muda. 

Walaupun banyak lebihnya – mobil inipun ada kurangnya. Baterai yang mengerakkan mobil ini hanya mampu diajak jalan hanya kurang lebih 100 km-an saja. Kalau lebih langsung berhenti – kehabisan daya. Tapi ya, sudahlah – toh harganya murah. 

Kehadiran mobil listrik (EV) ini tentu akan memberikan dampak ikutannya, yang pasti penjualan mobil-mobil yang masih pakai bensin akan terganggu penjualannya. Apalagi yang diposisikan pada target market yang sama. 

Yang berikutnya akan terganggu dengan kehadiran mobil-mobil jenis ini adalah “pencuri mobil”. Rasa-rasanya semua mobil listrik ini semuanya menggunakan komputer untuk mengatur dan mensinkronkan fungsi-fungsi yang ada didalam. Hanya dengan memencet satu tobol saja, peluang mobil jenis ini untuk dicuri menjadi nol. Sepertinya profesi “pencuri mobil” harus puasa panjang. 

Jangan juga kita melupakan bahwasanya selain dari sisi “negatip” tadi, keberadaan mobil listrik (EV) ini akan juga menciptakan peluang-peluang yang tak kalah banyaknya. 

Mungkin akan muncul mobil-mobil yang menawarkan jasa melakukan charger baterai mobil yang kehabisan daya. Ini sepertinya peluang yang khas Indonesia sekali – kitakan sering lupa melihat indikator. Mobil tidak diderek – tapi ditambah daya, karena tidak rusak. Jadi tidak perlu dibawa ke bengkel. 

Lalu juga akan muncul tempat-tempat pengisian daya disepanjang jalan, baik yang ukurannya kecil maupun besar. Menggantikan pompa bensin. Mungkin tempat-tempat penambah daya ini yang akan paling subur tumbuhnya, karena semua mobil listrik (EV) yang “murah” selalu memiliki daya jelajah yang rendah. Karena  biaya untuk membuat baterai yang lebih berdaya akan menambah harga mobil lebih tinggi. Jadi kalau mau mobil yang murah harus bersedia direpotkan dengan lebih sering menambah daya. 

Mal-mal, restoran-restoran, tempat-tempat rekreasi, rumah sakit, sekolah, pasar - semua tempat umum yang sering dikunjungi harus menambah terminal untuk charger bagi konsumen mereka. Ini mandatori – tapi juga mendatangkan revenue. 

Untuk daerah-daerah yang supply listrik dari PLN masih belum stabil, penjualan panel surya akan meningkat. Sebagai pengganti sumber listrik untuk charger mobil listrik. Inipun menciptakan bisnis baru -- mini independent power supply – keren namanya. Kalau sekarang namanya penjual bensin eceran kaki lima. 

Yang pasti, kalau ini terjadi – jalan kaki didaerah Thamrin dan Sudirman di Jakarta tidak “ngap” lagi. Udaranya bersih dan langit biru. Apakah semua ini bisa terjadi atau tidak – tergantung sepenuhnya kepada pemerintah. Semua tergantung regulasi, teken regulasinya – jalan program langit birunya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun