Beberapa saat sebelum buka puasa, biasanya ada tausiyah dari penceramah, kemudian setelah suara adzan Maghrib berkumandang semua peserta meminum dan memakan bubur kanji rumbi setelah itu semua melaksanakan sholat Maghrib berjamaah. Kemudian setelah itu, kembali lagi ke lokasi untuk makan nasi dengan lauk kari lembu.
Dari beberapa kali buka puasa di sana, asupan bubur kanji rumbi yang hangat membuat perut kita menjadi enak dan ringan. Bahkan dari penuturan dari seorang teman yang hampir sebulan buka puasa di sana, mengatakan bahwa gangguan pencernaan yang dialaminya selama ini perlahan-lahan meredah dan sembuh.
Mulai saat itu dan Ramadhan  di tahun-tahun berikutnya, saya jadi sering ke Masjid Raya Aceh Sepakat Medan kadang dengan teman dan kadang-kadang juga dengan keluarga.Â
Sampai akhirnya pandemi Covid-19 tahun 2020 yang lalu, kegiatan buka puasa bersama ditiadakan untuk menghindari penyebaran virus tersebut.
***
Buka Puasa Saat Pandemi Covid-19
Rasa penasaran dan kerinduan untuk melihat kondisi  terakhir mengenai buka puasa di Masjid Aceh Raya Sepakat Medan, sore itu (15/04/21)  sepulang dari tempat mengajar saya langsung meluncur menuju ke lokasi tersebut.Â
Tiba di lokasi bersamaan dengan suara azan Ashar berkumandang, kemudian berwudhu dan langsung sholat  Ashar berjamaah.
Informasi dari petugas bahwa tidak ada acara buka bersama seperti tahun-tahun sebelumnya kecuali panitia hanya menyediakan bubur kanji rumbi kepada para pengunjung tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kemudian untuk mencegah pengunjung yang berdesak-desakan, panitia menyediakan kupon dan mengambil jatah bubur tersebut di luar pagar panitia.
Tidak ada teratak, tidak ada bangku,meja dan tidak ada sekumpulan jema’ah yang saling berhadapan menunggu waktu buka. Satu lagi tidak ada lagi suara dari petugas yang tidak pernah lelah mengajak pada pengunjung yang datang dan menyambutnya.
