Mohon tunggu...
Jali Sangadji
Jali Sangadji Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Debt Collector" adalah Malaikat Pemberi Pesan

4 Februari 2019   08:30 Diperbarui: 4 Februari 2019   11:56 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Judulnya agak lucu, dan bisa jadi isi artikelnya juga lucu. jadi klw baca artikel ini jangan serius, tapi klw mau serius boleh juga...
"Kehidupan dunia ini hanyalah main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya ?", al-An'am/6:32

Kita langsung ke intinya, debt collector adalah orang yang bertugas untuk menagih utang seseorang / perusahaan, sesuai dengan surat kuasa yang didapatkan dari si pemberi kuasa. tentu ada dasar hukum dan SOP nya. 

Namun dalam proses penagihan utang, berbagai jenis metode yg digunakan, ada yang halus, ada yang setengah kasar, ada yang kasar..tentu sesuai standar manusia lah, artinya masih terikat dengan hukum dia sebagai manusia yaitu masih memiliki hati nurani,, jadi mungkin menggunakan cara kasar misalnya membentak atau apalah, tapi untuk perang saraf atau menakut-nakuti pihak yang ditagih.

Lalu apa hubungannya dengan malaikat. Malaikat adalah mahluk yang menjalankan perintah Tuhan tanpa membantah jadi malaikat adalah mahluk yang patuh dan taat pada perintah Tuhan. Jadi tidak bisa disogok :-D atau didebat oleh orang yang ahli debat dengan berbagai alibi agar hutangnya di tunda lagi. 

Malaikat tidak mengenal KKN juga tidak punya hati nurani, jadi tidak kasihan melihat orang klw lagi ingin dikasihani, intinya adalah jika tuhan  perintahkan berhitung sampai 3, maka malaikat pasti berhitung sampai 3, jadi mustahil hanya berhitung sampai 2 atau hitungannya diatas 3. 

Tugas lain dari malaikat adalah pemberi pesan. Lalu apa inti dari paragraf ini, intinya adalah malaikat kan yang menjaga pintu surga, tidak akan mengijinkan manusia yang masih berhutang di dunia untuk masuk surga...

Banyak keterangan tentang orang berhutang setelah meninggal tidak akan masuk ke dalam surga, sekalipun mati di jalan Allah. "Demi yang jiwaku ada ditanganNya, seandainya seorang laki-laki terbunuh di jalan Allah, kemudian dihidupkan lagi, lalu dia terbunuh lagi dua kali, dan dia masih punya hutang, maka dia tidak akan masuk surga sampai hutangnya itu dilunasi.", Sabda Rasulullah SAW.

Lihatlah dari sudut pandang terbalik. Kita tidak pernah tahu kapan akan meninggal, jadi saat ada debt collector mendatangimu, semestinya bersyukur karena melalui merekalah pesan dari Tuhan tersampaikan bahwa "orang yang mati dalam keadaan berhutang, tidak mungkin masuk surga sekalipun mati di jalan Allah, kecuali telah membayar hutangnnya".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun