Mohon tunggu...
Jalal Aminuddin
Jalal Aminuddin Mohon Tunggu... Aktris - Mahasiswa

Mantap jiwa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Definisi Diplomasi Islam

2 November 2019   12:38 Diperbarui: 2 November 2019   12:43 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berbicara tentang diplomasi islam, yang pastinya kita membicarakan tentang hukum dan syariat yang ada di dalam islam yang mana hal itulah telah mempengaruhi diplomasi atau dengan kata lain islamlah yang mempengaruhi diplomasi karena kenapa diplomasi itu sendiri muncul dan di lakukan oleh orang islam terdahulu contohnya diplomasi yang di gunakan oleh para nabi dan rosul saat Allah SWT mengutus para nabi dan rosul untuk memimpin umat dan dia juga di beri amanat untuk menyelesaikan suatu permasalah atau konflik dengan cara berdiplomasi atau perundingan.

Seperti kita ketahui pengertian dari diplomasi itu yang secara umunya merupakan sebuah tatanan cara untuk mengatur dan menjaga hubungan atas negosiasi yang berkelas internasional, yang mana dengan cara memilih beberapa orang dari negara aslinya untuk menjadi duta besar atau diplomat dengan secara resmi, dengan kata lainnya diplomasi adalah alat atau seni dalam bernegosiasi yang di pakai oleh para diplomat-diplomat dalam menjalankan tugasnya begitu juga sebaliknya dengan duta besar yang mana dia di utus oleh negara agar tinggal di negara tempat dia bertugas untuk menjaga masyarakatnya yang lagi mencari ilmu atau mencari nafkah.

Adapun pengertian diplomasi islam sendiri disini adalah segalah sesuatu yang berbauh atau bersubtansi yang kaffa dalam ajaran islam dan berjalan sesuai dengan syariat-syariat islam yang telah di tetapkan oleh Allah SWT di lain sisi baik itu dari segi hukum, pemberian sanksi, metode berbicara, dan lain-lain yang mana semua itu sudah tertera dalam kitab suci al-qura'an dan hadits.

Di samping itu diplomasi islam ini mempunyai beberapa sumber yang menjadi landasan atau fundamental yang utama dalam berdiplomasi di antaranya harus dapat memahami ayat-ayat al qura'an, harus dapat memahami dan menjalankan sunnah- sunnah nabi Muhammad SAW dan itu dapat di lihat di dalam hadist, dan yang terakhir kita harus mengingat sejarah islam karena salah satu negara yang maju itu negara yang tidak pernah lupa terhadap sejarahnya seperti sejarah islam itu sendiri.

Perlu kita ketahui juga bahwsanya diplomasi itu muncul atau lahir dari ilmu komunikasi yang di di dalamya banyak mengajarkan seni untuk bebrbicara dan akhlak berbicara, karena di dalam berkomunikasi atau berdiplomasi harus di landasi dengan moral yang tinggi agar supaya tercapainya tujuan yang kita inginkan dalam berdiplomasi dan cara Ini kita dapat lakukan di dalam kehidupan sehari-sahari yang mana kita harus belajar berbicara dengan orang yang tua dari kita.

Dalam hal lain, dengan kelahiran islam kita dapat melihat dan merasakan beberapa banyak perubahan dalam dunia ini dengan secara revolusioner yang menanamkan nilai-nilai hukum internasional dan nilai diplomasi. Di dalam islam juga sangat menegaskan terhadap persamaan rataan antar manusia tanpa ada pilikasi yang dapat menimbulkan kecumburan sosial, sebagai firman Allah SWT di dalam surah al-hujrat 49:13 yang artinnya, wahai manusia sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari seseorang laki-laki dan seseorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal.

Islam juga merupakan agama yang pertama kali mengadakan ide negara yang bersistem universal yang di dasari oleh persmaan antar manusia dan itu semua sudah tecantum dalam hukum islam kita mendapatkan hak-hak musuh, baik itu dalam kedaaan perang atau tidak ( damai ) yang terjamin di dalam al-qura'an dan hadist rasulullah.

Jadi pada itinya diplomasi islam ini telah di tetapkan oleh Allah SWT yang mana al- qura'an menjadi otoritas atau landasan hukum yang paling terdepan di jika ada suatu penetapan hukum, dan segalah perbuatan dan perilaku rasulullah menjadi sutau hal yang harus di perhatikan dan di amalkan yang mana rasulullah mempersentasikan perilakuknya dengan cara adanya sunnah, dan sedangkan suatu perjanjian masuk dalam kategori aspek kesepakatan, yang di desertai oleh parah pendapat para khalifah dan para fuqaha yang semuanya itu di golongkan menjadi satu yaitu ijtihad.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun