SPBU Vivo yang awalnya menjual BBM RON 89 seharga Rp 6.100 per liter akan mengalami kenaikan sebesar Rp 200 menjadi Rp 6.300 per liter. Kenaikan tersebut akan mulai berlaku pada Sabtu (4/11/2017). Corporate Communication Vivo, Maldi Al-Jufrie mengatakan, kenaikan tersebut dipicu oleh harga minyak dunia yang juga merangkak naik.
"Kami akan senantiasa melakukan penyesuaian atas harga produk-produk Vivo dengan harga minyak dunia dan akan berusaha memastikan harga keekonomiannya agar selalu bersahabat dengan masyarakat," ujar Jufrie dalam keterangan yang diterima OFFSHORE Indonesia, Jumat (3/11/2017).
Adapun harga jual RON 90 dan RON 92, Jufrie menyebut belum ada perubahan harga. "Masih memenuhi ekspektasi margin kami untuk sementara ini."
Jufrie menambahkan, Vivo juga berkomitmen membangun SPBU di luar Jawa, Madura, dan Bali (Jamali). Salah satu bukti komitmen tersebut adalah dengan mengoperasikan SPBU Vivo yang kedua di wilayah Pulau Seram, Maluku pada 30 November 2017 nanti. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian Vivo kepada masyarakat Indonesia di bagian timur. Adapun harga jual produk Vivo di sana tetap sama dengan harga jual di Jamali.
"Walaupun pada akhirnya nanti Vivo akan memperoleh penugasan dari pemerintah, kami berharap pemerintah dapat berlaku adil kepada seluruh pemain di bidang pendistribusian BBM. Kami mengapresiasi pemerintah atas segala bantuannya terutama kementerian ESDM," demikian Jufrie.
Sumber: offshoreindonesia