Mohon tunggu...
Jagat Alit
Jagat Alit Mohon Tunggu... Novelis - Konten Kreator

Mantan Super Hero. Sekarang, Pangsiun. Semoga Berkah Amin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ngalap Berkah dari Kopi

12 Januari 2019   07:31 Diperbarui: 12 Januari 2019   07:40 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini bukanlah kisah sukses dari Starbuck Coffe, hanya sekedar intermezo pagi... Siapa tahu, sambil menyesap kopi, ingat sama "Teteh Manis Penjual Kopi ini"

Let's Cikidot!

Bicara tentang keberhasilan suatu produk sebagai komoditi ( dagangan ) tergantung banyak faktor. Secara ilmu marketing, keberhasilan penjualan produk bisa karena, penetapan P4 yang tepat. Product ( Produk ), Price ( Harga ), Place ( Tempat ) dan Promotion ( promosi ). Juga bisa mempertimbangkan analisa SWOT. Strenghts ( Kekuatan ), Weakness ( Kelemahan ), Oppurtunities ( Peluang ) dan Treats ( Ancaman ). Meramu secara tepat Strategi Pemasaran.

Ahhh.....begitu kompleksnya turunan dari permasalahan diatas. Kita pasti yakin bahwa 

Teteh penjual kopi...tidak akan memakai semua tetek bengek di atas. 

Ia hanya berjualan dan berjualan saja. Menjual produk yang menurut pemikirannya , orang membutuhkan produk tersebut. Belanja dari Toko besar, dijual kembali dengan mengambil keuntungan sekedarnya. Sewajarnya.

Setiap pcs dagangan yang laku disyukuri. Setiap keuntungan disyukuri dan diterimanya. Dengan senang hati dan tawakal.

Syukur dan narimo ini lah..yang bisa menjungkir balikan semua teori diatas. Teori yang disandarkan pada keberhasilan secara materi, kebendaan
Materialisme saja.

Tapi yang menjadi pembeda adalah kemampuan menerima keuntungan yang tidak seberapa, dengan syukur dan " nerimo " sehingga untung yang " kecil " itu menurut kacamata kita itu, sebenarnya mempunyai " Kekuatan besar", added value, ..YANG NAMA NYA BERKAH.

Tidak memikirkan quantitatif ( jumlah ), namun mementingkan Qualitas ( mutu ).

Dengan syukur semua berkah mengikuti dengan sendirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun