Matinya Sang Provokator...
Wajahnya semula tampan dan gagah... Namun karena salah ucapan, ia menjadi jelek dan cacat.
Namanya, Haryo Suman tiga bersaudara. Yang tertua adalah Gandara, yang tengah Gandari dan yang ragil adalah dirinya.
Ia tidak mempunyai kesaktian ataupun keahlian berkelahi. Kehebatan satu-satunya adalah kemampuannya bersilat lidah, akal licik, dan kemampuan memprovokasi..
Tiga bersaudara adalah putera-puteri dari kerajaan Plasajenar.
Datang ke Mandura untuk mengikuti sayembara merebut Dewi Kunti, namun mereka datang terlambat, sayembara Kunti telah dimenangkan oleh Pandu dari Astina.
Gandara berniat merebut Kunti dari tangan Pandu, maka terjadilah pertempuran yang hebat. Namun malang nasib Gandara, ia tidak mampu menghadapi kehebatan dan kesaktian Pandu maka tewaslah ia dengan sukses.
Gandari dan Suman kemudian menjadi jarahan... Dibawa pulang ke Astina.
Gandari diminta oleh Drestrarata yang buta kakak Pandu sebagai istrinya. Gandari sangat kecewa dan benci kepada Pandu karena keputusan itu, sebenarnya ia mencintai Pandu yang gagah dan tampan. Mula sejak itu timbul kebencian dan dendam kepada Pandu dan turunannya.
Suman sebagai adik membela dan akan membantu sekuat tenaga untuk melakukan pembalasan kakaknya...Â
Kebencian dan dendam Gandari membangunkan sifat dasar yang tersembunyi
dari Suman.
Perlahan ia menjalankan aksinya.
Ia ingin menjadi patih di negeri Astina yang saat itu dijabat oleh Gandamana dari Pancala yang rela mengabdi di Astina.
Terjadilah perselisihan negeri Astina dengan Pringgadani oleh ulah Prabu Tremboko yang berujud raksasa.
Pandu mengutus Gandamana sebagai duta perdamaian untuk mencairkan suasana, namun atas kelicikan Suman, berhasil menjebak Gandamana, dan memberi laporan palsu kepada Pandu bahwa Gandamana berkhianat.
