Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kripik Tempe Sagu di Desa Ngadi Rejo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, disurvei pada tanggal 24 Desember 2024 oleh mahasiswa KKM dari UIN Malang. Usaha Keripik Tempe Sagu pertama kali didirikan pada tahun 2017. Sejak itu, perusahaan telah berkembang pesat dan berhasil meraih penghasilan kotor hingga 80 juta rupiah setiap bulan.Produk UMKM Kripik Tempe Sagu terbuat dari bahan baku tempe dan sagu, makanan khas Indonesia. Produk ini dikenal karena cita rasanya yang lezat dan unik, serta nilai gizinya yang tinggi. Survei ini melibatkan wawancara langsung dengan pemilik bisnis dan karyawan untuk mengetahui lebih lanjut tentang proses produksi, pemasaran, dan masalah yang dihadapi perusahaan.Salah satu tujuan utama dari survei ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pasar konsumen. Di daerah Batu, yang dikenal sebagai salah satu tempat wisata populer di Jawa Timur, kripik tempe sagu telah berhasil menarik perhatian pelanggan lokal. Produk ini juga telah masuk ke pasar di wilayah lain di Jawa Timur dan bahkan seluruh Indonesia, menunjukkan bahwa produk lokal dapat bersaing dengan produk asing dan memiliki potensi untuk berkembang.
Selain itu, mahasiswa menemukan bahwa pemasaran produk dilakukan melalui berbagai saluran, seperti penjualan langsung di toko dan platform online. Pemilik usaha menjelaskan bahwa media sosial sangat membantu dalam memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan kesadaran konsumen terhadap produk mereka. Dengan menggunakan platform online, mereka dapat menjangkau pelanggan yang lebih luas dan meningkatkan penjualan secara signifikan. Meskipun UMKM Kripik Tempe Sagu telah mencapai banyak kemajuan, masih ada beberapa masalah yang perlu ditangani. Fluktuasi harga bahan baku adalah salah satunya, yang dapat berdampak pada biaya produksi dan profitabilitas. Pelaku bisnis juga memperhatikan persaingan dengan produk sejenis dari negara lain. Mahasiswa menyarankan beberapa langkah strategis untuk mendukung pengembangan UMKM ini. Pertama, penting bagi pelaku usaha untuk terus berinovasi dalam membuat produk baru untuk menarik lebih banyak pelanggan. Kedua, kualitas kemasan produk harus ditingkatkan agar lebih menarik dan dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Ketiga, pelaku usaha disarankan untuk mengikuti pelatihan dan workshop tentang manajemen bisnis dan pemasaran.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI