Mohon tunggu...
Jaeklin Syanjaya
Jaeklin Syanjaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jeklin

Jeklin

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menurunnya Keefektifan Pembelajaran Daring

16 April 2021   15:13 Diperbarui: 16 April 2021   15:27 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sejak maret 2021, virus corona-19 genap sudah setahun bersemayam di Indonesia.
Berbagai cara dilakukan pemerintah untuk menghentikan penyebaran covid-19, seperti
memperlakukan lockdown seketat ketatnya, menerapkan protokol kesehatan, menutup
bandara, terutama juga melakukan pembelajaran jarak jauh (daring). Hingga April 2021
banyak sekolah yang masih menerapkan daring atau kegiatan belajar mengajar secara online.
Mulai dari tingkat sekolah dasar hingga ke perguruan tinggi menerapkan sistem daring.
Namun hal in tentunya tidak bisa terus berlanjut untuk dilakukan. Tercatat sejak April 2021
pemerintah sudah mulai mengizinkan bandara, mall, tempat wisata, dan lainnya untuk dibuka
dengan catatan menerapkan protokol kesehatan. Namun hanya sekolah saja yang belum
diizinkan untuk dilakukan secara offline. Pada bulan Januari 2021, beberapa sekolah sempat
membuka sekolah, dan menerapkan pembelajaran secara offline disekolah, tentu saja tetap
menerapkan protokol kesehatan yang diikuti siswa dan guru. Namun beberapa staff
pemerintahan menentang keputusan sekolah tersebut, dan meminta untuk melakukan daring
kembali. Masyarakat sangat menyayangkan hal ini terjadi.

Pada awal diberlakukannya daring, seluruh kegiatan dapat dilakukan sangat baik.
semua berjalan sebagaiman mesti nya berjalan seperti ketika diruang kelas. Para siswa
sekolah dasar yang awalnya kesulitan untuk menerapkan sistem ini pun kian dapat menerima
dan mengikuti perkembangan. Namun, seiring hari bertambah dan covid-19 yang memburuk,
keefektifan pembelajaran jarak jauh mulai dipertanyakan. Banyak siswa mengeluh akan tugas
yang diberikan oleh guru, bukan karena para siswa yang tidak mau untuk mengerjakannya,
namun kurangnya fasilitas atau pemahaman mengenai tugas tersebut. " belajar daring tidak
ada bedanya dengan belajar sendiri melalui situs internet, para guru hanya memberikan link
materi melalui internet, kemudian menyertakan tugas yang harus diserahkan" pernyataan
dari salah seorang murid SMA. Rupanya hal ini tidak saja dialami oleh satu siswa. Para guru
juga mengeluhkan susahnya untuk menyampaikan materi secara daring, tidak dapat
memantau siswa secara langsung dan sulit untuk mengetahui mengenai pemahaman materi.
Keaktifan siswa selama daring juga menurun dan sangat berbeda ketika berada dikelas.
Interaksi secara daring lebih sulit untuk dilakukan daripada ketika berada dikelas secara
offline. Pembelajaran yang dilakukan disekolah bukan hanya tentang nilai akademik tapi juga
tentang bagaimana siswa mampu bersosialisi dengan baik dilingkungannya.

   Dilansir dari Live Instagram Jerome Polin bersama Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, " kapan sih masuk sekolah?" komentar salah satu peserta di Live Instagram
tersebut. "saya bingung juga, kenapa saya terus yang ditanya. Dari bulan Januari jerome,
dari bulan Januari semua sekolah sudah boleh tatap muka. Nah ini banyak netizen yang
masih ngga ngerti. Padahal bulan Januari kita sudah mendelegasikan keputusan itu kepada
masing masing Pemda. Jadi masing masing Pemda sudah bisa melakukan tatap muka
terbatas. Bahkan sebelumnya yang di zona kuning dan hijau pun sudah bisa melakukan tatap muka...tetapi kedepannya lagi kita sedang mendorong vaksinasi guru, Alhamdulillah guru
sudah menjadi prioritas vaksinasi seperti lansia. Jadi pak presiden sudah mendukung ini,
sehingga harapannya 3,5 juta guru rata nya bulan Juni dan Juli sudah selesai divaksinasi.
Jadi harapannya yang sudah vaksinasi harus bisa melakukan (pembelajaran) tatap muka.
Tanggapan bapak Nadiem sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

   Pembelajaran melalui daring sudah tidak bisa diandalkan lagi, para guru yang tidak
dapat memantau siswa secara langsung dan keaktifan siswa yang mulai turun. Tidak semua
mater atau pelajaran dapat dilakukan secara daring, termasuk ketika materi praktek yang
mengharuskan membentuk tim dan melakukan suatu kegiatan. Kesulitan siswa adalah ketika
materi yang diberikan hanya berupa link dari beberapa sumber di internet dan mengharuskan
siswa untuk belajar dan memahami materi secara mandiri. Kesulitan para guru adalah ketika
kesulitan untuk memantau aktifitas siswa, pemahaman siswa, dan tugas siswa, kerap kali
siswa hanya meng copypaste dari internet tanpa benar benar membaca, dan juga keaktifan
siswa dalam mengikuti kelas online. Dengan tidak adanya kegiatan ekstrakulikuler disekolah
juga menghambat pertumbuhan siswa dan semangatnya dalam belajar.

   Pembelajaran jarak jauh sudah tidak dapat dilakukan lebih lama lagi. siswa akan sulit
menyibukkan diri nya untuk bakat dan minat, kekhawatiran yang kerap muncul adalah para
siswa akan candu pada smartphone atau sosial media. Keefektifan belajar dalam kelas online
harus dibalikkan kembali seperti pada kelas offline. Nilai akademik bukan hanya satu satunya
yang harus didapatkan siswa, tapi keaktifan bakatnya, dan juga bersosialisasi terhadap
lingkungan juga perlu ditanamkan pada siswa. Untungnya seperti yang dikatakan oleh bapak
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sekolah akan segera dibuka walaupun tatap muka
terbatas, setidaknya semoga ini dapat mengembalikan semangat siswa dalam belajar dan
keadaan dapat segera pulih sebagaimana semestinya.

Referensi : 

  -  https://scholar.google.co.id/

-  Kuntarto, E. & Asyhar, R. (2017). "Pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning Pada Aspek Learning Design dengan Platform Media Sosial Online Sebagai Pendukung Perkuliahan Mahasiswa". Repository Unja. 

-https://www.syekhnurjati.ac.id/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun