Barthes (1968), berargumen bahwa "use-value is frequently replaced by exchange value achieved by narratives of representation of the commodities, an interaction between a language of forms and a meta-language of fashion literature" (Barthes, 2006 [1968]: 43). Argumen ini mendukung narasi sebagai variabel penting yang dapat memberikan nilai tambahan terhadap sebuah produk.
Apabila dikembalikan ke fungsi dasarnya, komoditas bukanlah sesuatu yang menarik untuk dibahas. Komoditas menjadi menarik ketika sekelompok orang memberi makna tambahan terhadap komoditas tersebut. Menurut Marx, we do not buy clothes just for the use value, but we value object that stands 'in relation to other commodities`, and gains its value through this relation (Marx, 1867:1)
Dinamika Gaya Hidup Mahasiswa
Mahasiswa dan berbagai atribut baik intelektual maupun gaya hidup menjadi pesona tersendiri yang melekat pada tiap-tiap individu. Kita tidak bisa pungkiri bentuk-bentuk pengejaran keinginan terhadap obyek-obyek material terlahir nyata dalam kehidupan mahasiswa. Namun melihat fenomena yang sekarang ini terjadi, kapitalisme dengan mudah tumbuh subur di tengah para mahasiswa melalui bentuk fetisisme ini yang mana disisi lain mahasiswa pada hakikatnya adalah pembawa perubahan atau agent of change. Dan pada akhirnya pengejaran yang terjadi akan membuat identitas dan subyektivitas seseorang mengalami transformasi. Disinilah terjadi  kegagalan bereksistensi dan kehilangan otensitas dirinya yang pada  hakekatnya sebagai mahluk personal, yang memiliki kebebasan dalam menentukan. Ketika perilaku individu tersebut dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan kapitalisme kian bertahan dan bertambah subur.