Mohon tunggu...
izzatul isma
izzatul isma Mohon Tunggu... Full Time Blogger - membaca adalah melawan,menulis adalah implementasi dari bacaan

dalam belajar cobalah seperti pohon dan angin serta seperti jejak kaki dan tanah,selalu menemukan makna disetiap pertemuan dan perjuangannya meskipun selalu sulit untuk abadi bersama

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Covid-19 dan Perjuangan Tenaga Medis

26 Maret 2020   23:14 Diperbarui: 26 Maret 2020   23:35 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Pekerja Rumah Sakit (Screenshot instagram @rskramat_128)

Dimana dalam menagani pandemi ini garda tedepan sudah tidak lagi di pihak militer, namun kali ini pasukan garda terdepan sudah diambil alih oleh pihak medis dalam menghadapi perang melawan pandemi Covid-19. 

Perjuangan yang sekarang tengah dilakukan oleh para medis menjadi bukti bahwa pahlawan bisa berasal dari mana saja. Sampai sekarang para tim medis masih berjuang dengan alat yang sangat minim dan seadanya, ibarat kita dalam keadaan perang tetapi kita tidak memiliki alat-alat perang sedangkan musuh memiliki tank, senapan bahkan bom nuklir yang siap diluncurkan. 

Tak ada yang bisa bertemu dengan keluarga, bahkan untuk makan dan buang air-pun mereka harus menunggu 24 jam lamanya. Sumpah dokter yang mereka lakukan sudah menjadi komitmen mereka untuk terus melakukan pekerjaannya tersebut dengan tulus hati. 

Padahal tidak sedikit dari mereka menderita stress, bahkan mereka sendiripun sangat beresiko untuk terpapar Covid-19. Menurut CNN sebanyak 6 pekerja medis meninggal dunia akibat Covid-19 dan kurang lebih 50 tenaga medis yang ada dijakarta terjangkit Covid-19. 

Untuk pasiennya sendiri yang sudah positif terpapar oleh Covid-19 per senin (23/03/2020) berjumlah 579 kasus dimana 49 orang meninggal dunia dan 30 orang meninggal dunia.

Perjuangan para medis akan terus berlanjut entah sampai kapan akan berakhir. Selama kebijakan dari pemerintah dan tidak adanya kesadaran untuk bersama melawan Covid-19, maka akan terdapat banyak korban lagi bahkan tim medis akan semakin kuwalahan untuk mengatasinya. 

Seperti di Italia sekarang ini, sebagai negara dengan penyebaran Covid-19 terbesar dengan korban sebesar 5.476 per senin pagi (23/03/2020). 

Kasus tersbut melampaui china dimana china melaporkan terdapat 3.261 korban yang meninggal dunia akibat Covid-19, per senin (23/03/2020). Hal itu bisa terjadi akibat bandelnya masyarakat Italia yang tidak mentaati peraturan pemerintah, bahkan bantuan tim medis yang didatangkan dari China tidak mampu mengendalikan kasus Covid-19 akibat sulitnya masyarakat untuk sadar akan aturan yang berlaku. 

Hingga akhirnya pemerintah Italia bersikap tegas dengan membuat Undang-Undang untuk memaksa masyarakat mengikuti aturan yang ada dan masyarakat bisa tetap untuk tinggal di rumah masing-masing, bahkan untuk keluar membeli kebutuhan pokok sendiri masyarakat Italia harus mendapatkan surat izin dari kepolisian setempat yang telah di sebarkan pada beberapa titik. 

Padahal tim medis sudah berjuang demi mereka, berjuang demi kemenangan dalam perang melawan Covid-19 itu. Akan tetapi masyarakatnya sendiri tidak mau menjadi garda penyemangat bagi para medis yang berada di garda terdepan.

Oleh karena itu, dimana keadaan sekarang yang semakin urgent dalam menghadapi Covid-19, kita harus bahu membahu untuk menghadapi Covid-19 supaya pejuang medis tidak sendirian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun