Mohon tunggu...
IzzatulFikriyah
IzzatulFikriyah Mohon Tunggu... Seniman - Izzavikrii
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah hidup,membaca adalah udaranya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pengertian Dimensi Antologis, Dimensi Epistemologis, Aksiologis, Rasionalisme, dan Empirisme

17 Oktober 2019   22:21 Diperbarui: 17 Oktober 2019   22:27 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

1. Dimensi Antologis merupakan sudut pandang kita terhadap sesuatu yang telah ada. Umumnya dimensi ontologis ini adalah membahas tentang hakikatnya sesuatu. 

Objek formalnya: membahas bentuknya.

Objek materialnya: membahas bahannya.

2. Dimensi epistemologis merupakan suatu ilmu yang membicarakan teori-teori pengetahuan. Umumnya epistemologis ini membahas tentang proses berfikirnya manusia untuk mendapatkan informasi pengetahuan berdasarkan rasio,indranya,serta intuinsinya.

Deduktif: kesimpulan yang berasal dari umum ke khusus.

Induktif: kesimpulan yang bersifat dari khusus ke umum.

3. Dimensi Aksiologis merupakan teori tentang nilai-nilai yang mengacu pada permasalahan etika dan estetika. Umumnya aksiologis ini adalah ilmu yang menyelidiki hakikat nilai untuk menuju sudut pandang kefilsafatan.

4. Rasionalisme adalah kebenaran harus di tentukan atau didapatkan melalui pembuktian ,logika, atau analisis yang bersifat fakta. Jadi faham rasionalisme ini menganggap dan meyakini bahwa untuk membuktikan kebenaran itu harus dengan pembuktian dan sesuai fakta.

4. Empirisme adalah aliran yang berpandangan bahwa pengetahuan secara keseluruhan di dasarkan kepada pengalaman yang menggunakan indra. Jadi faham empirisme ini meyakini bahwa kebenaran itu bisa di katakan benar jika sudah berpengalaman. Jadi pengalaman ini di jadikan acuan untuk melandasi kebenaran itu sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun