Mohon tunggu...
Izzati Taqiyya
Izzati Taqiyya Mohon Tunggu... Mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Qurban dalam Persepektif Hukum Keluarga Islam: Konsep, Implementasi, dan Implikasi Sosial

29 Mei 2025   14:29 Diperbarui: 5 Juni 2025   10:15 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

   Setelah hewan dipilih dan dana tersedia, tahap selanjutnya adalah proses penyembelihan yang harus dilakukan sesuai dengan aturan syariat. Proses ini biasanya melibatkan tenaga ahli penyembelihan agar seluruh tata cara ritual terpenuhi dengan benar. Dalam konteks hukum keluarga, pelaksanaan penyembelihan sering kali dipimpin oleh seorang yang sudah berpengalaman atau melalui lembaga yang memiliki reputasi baik dalam melaksanakan ibadah qurban. Di sinilah anak hukum keluarga belajar mengenai pentingnya ketaatan terhadap aturan syariat dalam setiap tindakan, sehingga ibadah yang dilaksanakan tidak hanya simbolik tetapi juga memenuhi ketentuan hukum Islam secara rinci.

4. **Pembagian Hasil Qurban**

   Salah satu pilar penting dalam pelaksanaan qurban adalah pembagian daging hasil penyembelihan. Menurut ketentuan syariat, daging qurban sebaiknya dibagi menjadi tiga bagian:  
   - **Bagian pertama** untuk keluarga sebagai konsumsi internal,  
   - **Bagian kedua** untuk diberikan kepada kerabat, tetangga, atau sahabat,  
   - **Bagian ketiga** untuk fakir miskin dan masyarakat yang membutuhkan.  

   Pembagian ini tidak hanya memastikan bahwa hasil ibadah qurban dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, tetapi juga mengajarkan nilai keadilan dan kedermawanan dalam bingkai hukum keluarga. Dengan demikian, praktik pembagian daging qurban mengakar kuat pada nilai solidaritas dan rasa tanggung jawab sosial yang seharusnya dimiliki oleh setiap keluarga Muslim.

5. **Pendidikan dan Pembentukan Karakter**

   Implementasi qurban di tingkat keluarga bukan semata tentang aspek ritualistik atau tata cara teknis, melainkan juga sebagai wahana pendidikan karakter. Keterlibatan anak-anak dalam setiap tahap—dari perencanaan hingga pembagian hasil—dapat membentuk jiwa sosial dan moral yang kuat. Anak hukum keluarga pun diharapkan dapat melihat bahwa setiap tindakan, meskipun berwujud ibadah, memiliki dampak sosial yang luas dan mengandung nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi. Dengan demikian, qurban menjadi media pembelajaran untuk menanamkan rasa syukur, kepedulian, dan tanggung jawab sosial sejak usia dini.

Implikasi Sosial dari Pelaksanaan Qurban

Di balik dimensi ibadah dan tata kelola harta dalam qurban, terdapat sejumlah implikasi sosial yang sangat signifikan. Berikut beberapa dampak sosial yang muncul dari pelaksanaan qurban dalam konteks hukum keluarga Islam:

1. **Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Lokal**

   Setiap tahunnya, pelaksanaan qurban membantu menumbuhkan ekonomi lokal. Dengan adanya permintaan terhadap hewan ternak yang akan dijadikan qurban, para peternak mendapatkan peluang ekonomi yang lebih baik. Pembelian hewan qurban yang dilakukan oleh keluarga dapat meningkatkan pendapatan para peternak lokal, yang pada gilirannya berdampak positif pada kesejahteraan ekonomi komunitas. Hal ini merupakan salah satu bentuk dukungan nyata terhadap prinsip keadilan sosial dalam hukum keluarga Islam, di mana setiap tindakan ibadah juga harus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

2. **Pemerataan Kesejahteraan Sosial**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun