Menurut pandangan Islam tentang makhluk Allah yang bernama wanita disebutkan dalam Al Qur'an surat AnNisa' ayat 1. Ayat ini  menyebutkan bahwa Allah menciptakan manusia dari satu jiwa (Adam) dan dari jiwa itu pula Dia menciptakan pasangannya (Hawa). Para ulama menafsirkan "pasangannya" ini sebagai Hawa yang diciptakan dari tulang rusuk Adam. Banyak yang berpendapat bahwa kisah ini memiliki makna simbolis yang mendalam. Tulang rusuk melambangkan kedekatan, ketergantungan, dan kasih sayang antara laki-laki dan wanita.
Islam memberikan penghargaan yang tinggi terhadap wanita. Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW memuji banyak kelebihan yang dimiliki oleh kaum hawa. Dengan memahami kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh wanita, diharapkan dapat meningkatkan penghargaan dan penghormatan terhadap kaum hawa.
Selain banyak kelebihan yang dimiliki kaum wanita, ada beberapa sifat dari pasangan kaum Adam ini yang harus diwaspadai bahkan harus dijauhi. Sebagaimana disebutkan dalam kitab Ihya' Ulumuddin karya Imam Al Ghazali, terdapat enam sifat wanita yang harus diwaspadai.
Pertama, annanah
Annanah adalah wanita yang banyak mengeluh dan mengaduh. Islam mengakui bahwa manusia, termasuk wanita, memiliki berbagai macam emosi, termasuk perasaan sedih, kecewa, atau marah. Mengeluh atau mengaduh adalah salah satu cara manusia mengekspresikan emosi tersebut. Islam mengajarkan cara yang tepat kepada ummatnya untuk mengekspresikan emosi, yaitu dengan cara yang tidak berlebihan dan tidak merugikan orang lain. Islam tidak melarang seseorang untuk menyampaikan keluhan jika memang ada masalah yang perlu diatasi. Namun, Islam melarang sikap mengeluh yang berlebihan dan tidak pernah puas. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk bersabar dalam menghadapi cobaan hidup. Bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah adalah salah satu cara untuk menghindari sikap mengeluh yang berlebihan.
Kedua, mannanah
Mannanah adalah wanita yang suka mengungkit-ungkit kebaikannya pada pasangannya. Sikap seorang wanita yang suka mengungkit-ungkit kebaikannya pada pasangan seringkali menjadi pemicu masalah dalam hubungan. Tindakan ini, meskipun mungkin didasari oleh perasaan tersakiti atau kurang dihargai, dapat merusak keharmonisan rumah tangga. Ketika seorang wanita merasa bahwa kontribusinya dalam hubungan tidak diakui atau dihargai, ia mungkin merasa perlu untuk mengingatkan pasangannya tentang semua yang telah dilakukannya. Sikap mengungkit kebaikan dapat memiliki dampak negatif yang serius pada hubungan. Sikap ini dapat menciptakan suasana yang tidak nyaman dan tegang dalam hubungan. Pasangan yang terus-menerus diingatkan tentang kebaikan yang telah dilakukan dapat merasa bersalah dan terbebani.
Ketiga, hannanah
Hannanah diartikan sebagai wanita yang merindukan suami yang lain atau anak dari suami yang lain. Ini bisa terjadi pada wanita yang pernah menjalin hubungan dengan laki-laki lain atau menikah dengan laki-laki lain sebelum dengan pasangan yang sekarang. Bila sifat hannanah ini muncul maka pasangan saat ini mungkin merasa tidak dipercayai dan khawatir tentang kesetiaan pasangannya. Bisa juga menimbulkan rasa cemburu, sehingga sulit untuk membangun masa depan yang bahagia jika terus terjebak dalam kenangan masa lalu.
Keempat, haddaqah