Mohon tunggu...
Izadatul Maulidiyah
Izadatul Maulidiyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Usaha tidak akan mengkhianati hasil

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Stimulasikan Saraf Otak Anak dengan Permainan

18 April 2021   20:26 Diperbarui: 18 April 2021   20:43 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Stimulasi otak anak dapat dibangun dengan suasana yang hangat dan akrab dalam lingkup bermainnya"

Jika membahas tentang perkembangan anak usia dini pasti tidak akan ada habisnya karena anak akan terus mengalami pertumbuhan dan juga perkembangan. Apalagi perkembangan otak mereka menjadi hal menarik yang dinantikan oleh orang tua. 

Perkembangan otak anak usia dini memiliki hubungan satu sama lain dengan aspek-aspek pada perkembangan kognitif, bahasa, sosioemosional dan juga fisik motoriknya. Otak anak akan terus mengalami perkembangan beriringan dengan pertambahan usianya, dengan memberikan stimulasi yang baik dan benar maka perkembangan otak anak usia dini akan berkembang secara maksimal.

Perlu diketahui para orang tua jika otak anak usia dini mengalami perkembangan yang sangat pesat ketika ia berusia tiga tahun pertama hidupnya. Pada usia tersebut masing-masing bagian besar jalur saraf otaknya yang mendukung interaksi dan komunikasi, lalu kemampuan dalam pemahaman serta emosialnya akan berkembang dengan pesat. Maka sebab itu, sangat penting adanya kegiatan untuk membentuk dasar atau fondasi yang baik untuk perkembangan dan pertumbuhan otak anak usia dini.

Pada perkembangan otak anak usia dini dipengaruhi oleh beberapa faktor, contohnya faktor nutrisi yang ia dapatkan dengan tepat dan juga faktor lingkungan sekitarnya. Nutrisi yang ia dapatkan dari makanan yang ia makan dapat membentuk dan membangun jaringan-jaringan otaknya.

Tidak hanya asupan nutrisi dan lingkungan saja yang perlu diperhatikan. Stimulasi untuk perkembangan otaknya juga perlu diperhatikan secara optimal agar perkembangan gerak, bahasa, bicara, sosialisasinya, serta kemadirian anak dapat berjalan sesuai dengan usia anak. Lalu sebaliknya jika stimulasi yang diberikan kurang maka dapat menyebabkan tumbuh kembang anak terganggu atau sedikit menyimpang dari yang seharusnya. 

Bentuk dari stimulasi yang dapat memberikan rangsangan pada otak anak usia dini yaitu mencakup segala hal yang anak lihat, dengar dan rasakan di sekitarnya. Ada beberapa stimulasi untuk otak anak usia dini antara lain :

Stimulasi yang Sesuai dengan Tahapan Perkembangan Otak Anak Usia Dini

Orang tua bisa memanfaatkan waktu luang di rumah untuk anak dengan melakukan berbagai stimulasi yang dapat membentuk perkembangan saraf otak anak. Misalnya kegiatan kecil yang bisa dilakukan yaitu dengan permainan sederhana. Fungsi dari bermain ini tidak hanya sebagai hiburan saja tetapi juga dapat menstimulasi perkembangan otak anak dan mempererat hubungan keluarga. Perlu diperhatikan juga jenis-jenis permainan yang sekiranya sesuai dengan usia anak. Berikut beberapa referensi permainan sederhana yang bisa dilakukan dengan anak di rumah :

Untuk Usia 1-3 tahun

  • Memasukkan dan mengeluarkan benda sesuai ukurannya

Permainan ini dapat diajarkan pada anak usia dini dengan menggunakan bahan-bahan yang tidak membayakan anak. Ajari anak untuk belajar memasukkan benda ke dalam wadah yang memiliki berbagai macam bentuk sesuai dengan benda yang akan ia masukkan. Permainan ini dapat diakali dengan menggunakan mangkuk atau bisa juga dengan gelas yang berasal dari plastik. Stimulasi yang digunakan dalam permainan ini yaitu dapat melatih kemampuan anak dalam membedakan benda-benda yang berbeda ukuran dan juga bentuk ke dalam masing-masing wadah yang sesuai. Selain itu permainan ini dapat membantu perkembangan otak anak secara optimal.

  • Membacakan buku cerita dan buku dongeng

Bacakan beberapa buku cerita tentang hewan misalnya, orang tua dapat membacakannya dengan cara meniru efek suara dari cerita hewan tersebut, jangan lupa menunjukkan gambarnya lalu ajak anak untuk tebak-menebak hewan apa tersebut. Dengan demikian dapat memberikan stimulasi anak untuk mengenali berbagai macam suara yang berbeda. Di akhir cerita, orang tua bisa memberikan pertanyaan sederhana misalnya, siapa nama hewan yang diceritakan tadi? Atau apa yang terjadi pada hewan tadi?.

  • Mengkategorikan/mengelompokkan dan memilih benda

Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara memberikan anak beberapa benda seperti bola dan juga balok yang beraneka warna. Kemudian minta anak untuk belajar memilih serta mengelompokkan benda tadi seuai dengan warnanya masing-masing. Bisa dimulai dengan 3 atau 4 jenis warna terlebih dahulu, untuk selanjutnya dapat ditambahkan beberapa benda warna lain yang berbeda.

  • Memilah dan memilih pakaiannya

Ketika berpakaian ternyata kegiatan tersebut bisa dijadikan sebuah permainan. Coba untuk memberikan kesempatan pada anak ketika mereka ingin memilih pakaian mana yang akan mereka kenakan. Orang tua hanya perlu menurutinya, lalu biarkan anak mencoba pakaian yang akan ia kenakan tanpa dibantu orang tuanya. Biarkan ia bereksplorasi, dengan meserasikan pakaiannya dengan aksesoris yang ia punya. Jangan lupa ajari anak juga untuk memilah pakaian kotor yang telah ia pakai dengan pakaian bersih yang belum di pakai. Biasakan anak untuk menaruh pakaian kotor pada tempatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun