Mohon tunggu...
Yulia Bachar
Yulia Bachar Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Multipotentialite

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pektori - Opis, Pektori - Opis, Kombak Kambek

30 September 2016   09:39 Diperbarui: 30 September 2016   09:54 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Seorang expatriate di sebuah perusahaan asing bertanya kepada sekretarisnya, kenapa sopirnya pagi-pagi sudah minta uang untuk beli bensin, padahal kemaren baru diisi penuh.

Sekretarisnyapun segera menanyakan kepada sang sopir, “ Pak, kemaren baru ngisi bensin, kenapa hari ini sudah minta uang bensin lagi, . . . ?”.

Sambil menengok ke arah bos, sang sopir spontan menjawab,”Iya mister, yesterday pektori opis, pektori opis, . . . kombak kambek, . . . !”.

Si bule makin bingung sementara seisi ruanganpun terpingkal-pingkal mendengar penjelasan sang sopir. 

Sekretarisnya langsung menjelaskan bahwa maksudnya, kemaren mobilnya harus bolak-balik dari factory ke office sehingga sekarang bensinnya sudah kosong lagi. Si bule pun akhirnya mengerti dan ikut terpingkal-pingkal melihat wajah polos sang sopir.

Ilmu komunikasi terus berkembang, berbagai bahasa dipergunakan sebagai alat komunikasi yang efektif, kelucuan dan kegembiraan dalam berkomunikasi lintas bangsa dan lintas intelektual ternyata mampu membuat suasana kerja menjadi ceria, . . .

Selamat bekerja, . . .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun