Mohon tunggu...
Iyas Imnida
Iyas Imnida Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Penggila buku, mendalami psikologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

No Correlation | Tes Virginitas vs Sistem Pendidikan

22 Agustus 2013   17:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:57 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Hai readers, so long no see of you all...

Seperti yang kalian tahu, akhir-akhir ini ada sebuah berita yang marak dibicarakan oleh media masa, yang mana berita tersebut mengundang banyak pro dan kontra dari masyarakat, baik yang dari kalangan masyarakat biasa ataupun para pejabat pemerintahan.

Berita yang saya maksudkan adalah akan diadakannya "Tes Virginitas" untuk para siswa atau pelajar di salah satu kota besar di Indonesia. Menurut informasi yang beredar adanya tes tersebut ditujukan untuk menekan angka penyimpangan moral dari kalangan pelajar. So, kalau tujuannya untuk menekan angka penyimpangan moral dikalangan pelajar kenapa harus dengan cara diadakannya tes virginitas? Padahal seperti yang kita ketahui, pelaku penyimpangan tidak hanya dari kalangan siswa perempuan, tetapi banyak juga aksi penyimpangan moral yang dilakukan oleh pelajar laki-laki. Apakah setelah adanya tes virginitas ini akan diadakan lagi tes keperjakaan? Yang tentunya dengan tujuan dan maksud yang sama.

Masuk akal gak sih menurut readers pencanangan tes ini?. Saya tidak tahu tujuan pasti atau manfaat yang akan didapat dari tes ini, tapi satu yang saya tahu, dengan adanya pencanangan tes ini maka menunjukan bahwa Pemerintah kita memang sudah semakin absurd.

So, kalau dilihat dari kacamata pendidikan, kira-kira ada nggak korelasi atau hubungan antara tes virginitas dengan sistem pendidikan?. Jawabannya yang pasti adalah NO CORRELATION.

Sekedar informasi saja bagi readers, virgin atau tidaknya seorang pelajar tidak bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan individu tersebut dalam jenjang pendidikannya, kecuali kalau individu tersebut mengalami pelecehan seksual secara terus menerus atau korban perkosaan (itu jelas beda kasusnya). Lantas apa saja yang menjadi tolak ukur keberhasilan dalam proses belajar?.


Ada dua factor yang mempengaruhi proses belajar dilingkungan pendidikan, yaitu :

1.    Factor internal; dan,

2.    Factor eksternal

-      Factor internal adalah factor yang berasal atau berpusat dari diri individu. Factor internal inipun masih dikelompokan lago menjadi dua kategori, yaitu aspek fisiologi dan aspek psikologi.

a.    Aspek fisiologi, adalah kondisi umum jasmani seseorang, dan yang menggambarkan tingkat kesehatan seorang individu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun