Mohon tunggu...
Iwan Suwandy
Iwan Suwandy Mohon Tunggu... -

Dokter,Master Hospital Administration ,pensiunan POLRI pangkat terakhir kombespol, setelah pensiun saya membuat internet blog yang lama hhtp//www uniquecollection.wordpress.com dan karena sudah penuh blog baru hhtp//www.iwansuwandy.wordpress.com. hobi saya bertualangan keliling dunia dan mengumpulkan koleksi unik yang ditemukan saat pertualangan tersebut. saya sudah menawarkan kerjasma dengan gramedia dan kompas untuk menerbitkan buku elektronik cyber e-book tetapi belum ada kontak,mungkin dengan jadi anggota kompasiana dapat direalisasikan.Sampai saat ini saya sudah add diblog tersebut 400 artikel yang terkait dengan negara di Asia Timur khususnya, merupakan sejarah negara terseut dengan ilustrasi koleksi unik, Tentang koleksi unik baca artikel di blog tersebut berjudul Studi Kepustakaan Nilai Investasi Koleksi Unik dan jenis serta harga koleksi unik dan koleksi langka.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bedah Buku "Cerita Nenek Puti Rabiah"

21 September 2010   00:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:06 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Buku cerita anak traditional sudah jarang diterbitkan,padahal penting untuk membina sosial budaya etnis Indonesia agar generasi mendatang tidak lupa tradisi kampung halaman akibat di serang oleh golbalisasi, untuk mecegah hal itu terjadi marilah kita lakukan Bedah Buku untuk merangsang pengumpulan tulisan etnis atau "folklore" .

Buku Dongeng Anak Etnis Minangkabau ini , kita bedah , agar generasi muda terangsang untuk mengumpul dongeng yang sama dari etnis lain di Indonesia selagi para nenek masih hidup, bacalah dengan saksama buku karangan Ny. Limbak Cahaya, Cerita-Cerita Nenek Puti Rabiah,terbitan Pustaka Pradnya Paramita, Jakarta, 1975 :

I. KATA PENGANTAR
Dalam tahun 1926, waktu Dr Sam Ratulangi datang bertamu ke rumah kami di Serio-Menado, beliau bertukan pikiran dengan saya(penulis buku Ny Limbak), tentang minat beliau hendak mengumpulkan dongeng,cerita kuno(mitos dan legenda) dari seluruh pelosok Indonesia, untuk dibaca anak-anak kita agar mereka tahu, bahwa bukan negara lain saja yang mempunyai "Fairy tales".
Beliau manayakan apakah saya, selama menjadi guru di Sumatera Barat , menginggat mengumpulkan dogeng disana dan seterusnya menyampaikannya kepada murid-murid.

Lebih 20 tahun kami tiada berjumpa atau berkirim-surat. Sekembali Beliau dai perasinagn di Jogya tahun 1948, beliau datang menjumpai saya percakapan utama terutama tentang buku dongeng anak etnis Indonesia.Tak lama antaranya beliau meninggal dunia. Sayang sekali naskah dogeng anak yang beliau persiapkan untuk diterbitkan tidak bertemu.

Saat ini tak kedengaran hal seperti diatas , bila para nenek kita sudah meninggal, habislah sudah pusaka nenek moyang kita,sehingga kita harus beli buku terbitan asing berisi dongeng Bangsa Asing, seperti Mickey Mouse dan Pinokio Walt Disney, akibatnya generasi mendatang lebih mengenal tradisi asing daripada kampung halamannya sendiri , sungguh memprihatinkan, ayo generasi muda mulai ikuti petuah Dr Sam Ratulangi tersebut-pen)

II. CUPLIKAN DOGENG DARI MINANGKABAU (SUMBAR)
1. ORANG RATIH (Si CEBOL)
" Sekarang semua sudah siap dan kita persilahkan Pak Celeng masuk kenegeri kita" kata utusan yang baru tiba dari dlam. Sekalian bebanku dibagi-baginya membawa :" Mesiu ini nati tak terbakar dengan sendirinya?" kataseorang " kadang-kadang ini nanti tak meloncat dari sakunya?" tanya yang kedua.
"jangan takut! Kalau tidak melihat perburuan kita semuanya tidur pada tempat masing-masing", sahutku sambil bergurau. Barulah senang hati mereka.
Aku tak sanggup berbuat apa-apa. Dengan patuh aku kerjakan apa perintah mereka. Perjalanan merangkak masuk aku mulai.(maaf illustrasi tidak ditampilkan, bila penasaran intip di web blog penulis)

2.PERKATAAN YANG LEMAH-LEMBUT ANAK KUNCI HATI SEGALA MAHLUK
Pada suatu ketika negeri Pandan lebar sangat miskin. Ternak banyak yang mati dan tanaman tak ada hasil.Drai sekian bnayak mahluk yang ada dalam negeri itu hanya tikuslah yang masih makmur. Dengan giginya yang tajam dibuatnya lobang didinding lumbung dan kemudian diangkutnya kaum keluarganya kesana makan sekehendak ahtinya. beberapa menit perjalana dari situ adalah dangau tempat kucing diam dengan anknya si Miau. Hidupnya hanya dari binatang jelata saja, sebab yang empunya tiada makan nasilagi dan biasa tiada dirumah. Si kucing badannya lesu dan berkudis bulunyaruntuh dan suaranya parau sebab kurang makan. Dia berpikir "Sebelum aku mati aku hendak makan nasi lebih dahulu"

Lalu dipanggil anaknya sambil berkata:
"Anakku Miau, pergilah engkau. Mendapatkan Mak Tikus di Lambung padi. Dimana pintu lumbung dikunci mati. Mintalah segengam , dua gengam, katakan banjir merundung Ikan, Beraspun tak ada yang akan dimakan. Baik-baik kamu bertemuMak Tikus, beradat keras. Pun sangat menghemat padi dan beras."

Tiba-tiba Mak Tikus memandang ke pintunya, sebab didalam rumahnya sekonyong-konyong menjadi gelap. Maka terkejutlah ia memandang Kucing musuhnya, dan bersiap hendak lari, tetapi terdengar olehnya anak kucing berkata :" Mak Tikus, denga, say berkabar. Ibuku sekarang kekurangan beras, Mak Tikus tolonglah hendaknya lekas. Tak ada makana. daging dan Ikan. Banjir mengenangi padi disawah . sangat melarat orang dibawah"

Tikus mendengarkan seruan demikian itu amat geli hatinya dan tersembung gelaknya, karena selama ini bangsanyalah yang biasa memohon belas kasihan supaya jangan dia dianiaya dan dimakan kucing, tetapi tahun beredar , zaman bertukar, maka sekarang tikuslah yang berkuasa. Hidup ii seperti roda, ada masa naik ada masa turun. kini masa naik gengsi bangsa Tikus. Kesempatan ini akan dipaki sebaik-baiknya untuk membalasdendam dan kucing boleh menebus dosanya, Lalu sang Tikus berkata :" Anak siapakah, begitu tingkah. Berseru di halaman dengan angkugnya. Tidak memperkenalkan siapa dirinya ?"

Si Miau terkejut mendengarkan penghinaan tikus itu dan darahnya menyembur sampai ke telingganya, dengan suara gugup dia menjawab :"Saya, Mak Tikus. Si Miau Bagus. Anak Mak Kucing di Lurah Bintang. Meminjam padi barang segantang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun