Pemda terkendala oleh mahalnya pembebasan lahan.
Solusi mengatasi banjir itu, bergumul terus di benak sosok Wibisono, 45 tahun, sejak 6 tahun lalu. Setelah membaca, mengamati solusi banjir di berbagai kota besar, termasuk Kuala Lumpur, Malaysia, sukses dengan Smart Tunnel-nya, Wibi - - begitu akrab disapa - - menemukan ide membuat tunnel rangkap dua. Ia mengistilah idenya dengan Jakarta Integrated Tunnel (JIT).
"Berbeda dengan di Malaysia, hanya satu tunnel. Sehingga di puncak hujan, maka jalan tol di dalam tunnel tidak bisa dilalui, full menjadi aliran air. JIT dua kanal, lebih aman, jalan tolnya tetap bisa dilalui di saat banjir besar," kata Wibi.
Dua cerobong raksasa  idenya itu dapat mengalirkan air ke Utara Jakarta, sepanjang 12 km,  dua ruas  jalan tol, masing-masing 8,3 km. Selain jalan tol berguna juga untuk  berbagai kebutuhan saluran kabel; listrik dan telekomunikasi.
Bermula dari ide, kemudian melakukan pendekatan ke berbagai pihak terkait, Â Wibi mendirikan PT. Antaredja Mulia Jaya (AMJ). Â Melalui AMJ, seluruh energi dikerahkannya; Â studi terhadap dua kanal raksasa, desain dan konsep dibuat. Hitung-hitungan teknis dikerjakan. Perijinan diurus. Hingga kini semua tahap perencanaan beres. Perijinan pun kelar.
Bertepatan dengan rencana pemerintah pusat bersama Pemda DKI membangun 6 ruas jalan tol, maka  dua ruas tol diberikan untuk JIT 1 mengambil peluang membangun tol ruas Pasar Minggu -- Kasablanka. JIT 2 Ulu Jami -- Tanah Abang, memotong Kali Pesanggrahan.
Adalah tidak mudah  berpikir, bekerja mewujudkan sesuatu besar. Hitung punya hitung, total investasi  dua kanal raksasa solusi total football banjir dan tol itu, memerlukan Rp 40 triliun.Â
Wibi bukanlah pemodal besar. Â Ia pun bukan perusahaan BUMN di bidang konstruksi raksasa. Ia hanya pebinis UKM. Â "Bermimpi memiliki proyek raksasa kan boleh. Utamanya saya berpikir mencari solusi banjir di Jakarta," ujarnya. Seluruh energinya dalam lima tahun terakhir terkuras untuk JIT.
Pada Jumat, pekan lalu PT AMJ baru saja menjalinkan kerjasama kesepahaman dengan BUMN PP. Â Butir kesepahaman itu antara lain; percepatan membentuk perusahaan joint venture, Â dan verifikasi terhadap sebuah lembaga keuangan di Amerika Serikat, siap membiayai pembungan proyek ini.
"Akses ke calon  investor sudah kami siapkan, tinggal diverifikasi," kata Wibi.