Mohon tunggu...
Iwan Nugroho
Iwan Nugroho Mohon Tunggu... Dosen - Ingin berbagi manfaat

Memulai dari hal kecil atau ringan, mengajar di Universitas Widyagama Malang. http://widyagama.ac.id/iwan-nugroho/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gorong-gorong

25 November 2009   05:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:12 2203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada tulisan menarik di Kompas, Sabtu, 21 November 2009, berjudul Manusia Gorong-gorong, Buat Air Lancar Mengalir.  Penulis mencoba mengurainya berikut. Gorong-gorong adalah bangunan yang dipakai untuk membawa aliran air (saluran irigasi atau pembuang) melewati bawah jalan, di bawah jalan, atau jalan kereta api (Wikipedia).  Ada dua fungsi gorong-gorong, pertama mengalirkan air, dan kedua sebagai jembatan.  Satu bangunan yang punya dua fungsi penting. Dunia modern sekarang mengandalkan gorong-gorong untuk fungsi lainnya, misalnya saluran kabel telfon, listrik atau air bersih, khususnya di wilayah kota.  Luar biasa, dari pandangan mata sering tidak nampak tapi memberi manfaat nyata. Karakter gorong-gorong dimiliki seorang entrepreneur.  Seorang entrepreneur senantiasa bekerja keras untuk menghasilkan nilai tambah.  Ia memadukan karakter kepemimpinan dan manajemen pemasaran, produksi, dan finansial.  Ia berpikir komprehensif bagi terciptanya nilai tambah untuk dirinya dan siapa saja.  Entrepreneur berpikir kepentingannya tidak akan survive tanpa partisipasi orang lain.  Hal yang sama, gorong-gorong pun menyediakan dirinya untuk manfaat bagi siapapun. Pada saat tertentu, banjir dalam gorong-gorong dapat meluapkan air sehingga jembatan tidak berfungsi.  Hal sama juga dialami entrepreneur, ia tidak dapat memenuhi permintaan pasar karena keterbatasan kemampuan produksi.  Bahkan ketika sistem produksi tidak berjalan,  entrepreneur mengalami kerugian besar. Karakter gorong-gorong adalah sebagai pengikat berbagai kepentingan dan manfaat, yakni irigasi/sanitasi, transportasi, listrik, telekomunikasi, air bersih dan layanan lainnya.  Hal ini sejalan dengan konsep modal sosial.  Modal sosial merupakan jalinan ikatan-ikatan budaya, governance, dan social behaviour yang membuat sedemikian rupa sehingga fungsi dan tatanan sebuah masyarakat  adalah lebih dari sekedar jumlah individunya.  Modal sosial  dan wujudnya sebagai kelembagaan inilah sumber dari legitimasi berfungsinya tatanan masyarakat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan pembangunan, maupun untuk kepentingan mediasi terhadap konflik dan kompetisi (Serageldin, 1996). Karakter lain dari gorong-gorong adalah konsisten dan rendah hati.  Saat musim kemarau atau hujan ia tetap menjalankan fungsinya.  Ia tidak pernah meminta, ingin diperhatikan atau dipentingkan.  Manusia akan mendatanginya ketika merasa membutuhkan, misalnya karena terjadinya penyumbatan aliran air. Sayangnya gorong-gorong tidak bisa tersenyum.  Andaikan bisa, gorong-gorong akan tersenyum kegelian karena ia sering ditempati orang karena alasan konyol.  Gorong-gorong nyaman untuk tempat sembunyi maling, orang berpacaran, atau buang air. He.. he… http://iwanuwg.wordpress.com/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun