Mohon tunggu...
Iwan Marpaung
Iwan Marpaung Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Masih Belajar

Selanjutnya

Tutup

Film

Siapa yang Untung? Di Balik Film "Sexy Killers" (2019)

24 September 2020   14:48 Diperbarui: 24 September 2020   17:48 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film "Sexy Killers"  pertama kali rilis pada 5 April 2019 dan baru diunggah 13 April 2019. Film yang berdurasi selama satu  jam setengah ini, disutradarai oleh Dandhy Laksono dan Suparta Arz. Film bergenre dokumenter ini mengangkat tentang kegiatan eksplorasi pertambangan batubara  yang telah lama terjadi di Kalimantan Timur dan menimbulkan polemik di balik kegiatan eksplorasi pertambangan batubara tersebut. Fokus utama Pada artikel ini akan membahas mengenai film Sexy Killers dengan menggunakan paradigma kritis.

Awal cerita film ini diawali dari perjalanan tim film dokumenter yang dimulai dari Jakarta menuju berbagai daerah yang ada di indonesia dengan menggunakan sepeda motor. perjalanan mereka dimulai sejak bulan Januari dan pada awal bulan Oktober 2015 mereka tiba di Pulau Kalimantan tepatnya di kota Balikpapan. Hal yang ingin diangkat dari film ini adalah mengenai polemik yang sudah terjadi selama 20 tahun antara masyarakat setempat dan  kegiatan eksplorasi pertambangan batubara yang dekat dengan pemukiman masyarakat.

Persoalan yang ditemui dari film Sexy Killers ini adalah  beberapa temuan kasus angka kematian dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018. Dimana angka kematian tersebut menyentuh  115 kasus kematian  yang terjadi dilubang bekas aktivitas pertambangan batu baru. Dan juga terjadi penggusuran rumah-rumah warga setempat yang mengakibatkan mereka harus meninggalkan rumah mereka sendiri dan harus pindah ke daerah lain demi mendapatkan tempat tinggal yang  layak. 

Tentu dampak yang diakibatkan dengan adanya aktivitas pertambangan batubara tidak itu saja, dimana berbagai jenis penyakit yang ditimbulkan  seperti penyakit kanker bagian pernapasan yang dialami masyarakat yang tinggal di lingkungan pertambangan batubara tersebut. Dalam hal ini masyarakat yang terdampak akibat aktivitas tersebut menjadi tokoh utama dalam film "Sexy Killers".

Sumber: balikpapanku.id
Sumber: balikpapanku.id

Permasalahan yang diangkat pada film ini tidak hanya persoalan yang terjadi di Kalimantan saja namun menyeret persoalan pembangunan Pembagkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berada di Palu Provinsi Sulawesi Tengah dan juga banyak menuai banyak kecaman oleh masyarakat setempat akibat dampak yang ditimbulkan dari berdirinya pembangkit listrik tenaga listrik tenaga uap. Di mana masyarakat merasa dirugikan dengan adanya pembangunan pembangkit listrik tersebut.

Permasalahan lain juga yang disoroti merambat pada persoalan lingkungan yang terjadi di perairan karimun jawa dengan  semakin rusaknya terumbu karang di kawasan tersebut yang disebabkan oleh mobilitas kapal-kapal pengangkut batubara yang berasal dari kalimantan untuk bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap yang juga berada di kawasan kepulauan Karimun Jawa.

Kita dapat melihat dengan ditanyakannya film dokumenter "Sexy Killers"  tentunya banyak pesan yang ingin disampaikan dan juga mengkritik pihak-pihak yang terlibat didalamnya. Dan yang menjadi sorotan adalah beberapa  pebisnis tersebut sebagai pemilik perusahaan-perusahaan pertambangan batubara yang ada di kalimantan dan juga sekaligus pemilik pembangkit tenaga listrik yang ada di Palu dan kepulauan Karimun Jawa.

Dimana sebagian besar pemilik perusahaan-perusahaan tersebut bertindak sebagai politisi di negeri ini. Film ini mengisahkan  terhadap keprihatinan masyarakat kecil yang kehilangan haknya atas apa yang mereka punya, karena dilatarbelakangi oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan dan juga bermodal besar.

#Filmologi04

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun