Oleh :Â
Iwang Erlangga
202010230311383
Psikologi / G
Universitas Muhammadiyah Malang
Keseimbangan Antara "meluapkan" dan "menahan" Emosi Untuk Kesehatan Mental.
Emosi merupakan reaksi penilaian negatif atau positif yang kompleks dari saraf terhadap sebuah rangsangan yang kemudian muncul dari luar dan dalam. Jadi emosi merupakan reaksi, yang menurut Paul Ekman terdapat 6 emosi dasar yaitu marah, sedih, senang, terkejut, jijik dan takut sehingga memang orang lain pun akan tau seperti apa emosi dari kita.Â
Faktor -- faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya emosi?
Dilihat dari psikologi, emosi mempunyai 3 aspek yaitu afeksi, psikomotor / perilaku, dan kognitif. Ketika emosi merujuk pada kognisi, terdapat persepsi. Jika persepsi antara individu ini berbeda maka reaksinya pun juga berbeda, misalnya jika terbiasa dengan ular sejak kecil maka ketika bertemu dengan ular menjadi tidak takut berbeda dengan yang tidak terbiasa akan takut dengan ular. Selain itu, terdapat pengaruh dari fisiologis atau biologisnya ada bagian otak amigdala berfungsi untuk mengendalikan emosi.Â
"Meluapkan" dan " menahan" emosi harus seimbang loh!
Pernah dengar nasihat "jangan marah-marah terus, nanti cepat tua,"? Biasanya kalimat itu sering diucapkan untuk mencegah atau mengomentari orang sekitar yang sedang marah. Memang benar marah bisa memicu banyak otot wajah "bekerja", seperti dahi mengerut dan lainnya. Gerakan otot tersebut bisa membuat wajah orang yang suka marah-marah terlihat lebih tua. Wajar jika emosi tersulut tiba-tiba usai mendengar kabar yang kurang mengenakkan. Emosi memang kerap kali datang tanpa di minta dan di waktu yang tidak diduga. Kalau sudah seperti ini, dituntut untuk tetap tenang sembari menyingkirkan pikiran-pikiran negatif tersebut.Â