Mohon tunggu...
Iwan Afandi
Iwan Afandi Mohon Tunggu... Wiraswasta - hmmmmm

jalani syukuri pahami

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Internet Bagi Anak-anak terhadap Kepekaan Sosialnya

3 Januari 2021   08:15 Diperbarui: 3 Januari 2021   09:23 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Di era globalisasi ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berkembang begitu cepat.  salah satunya adalah Internet. Internet adalah teknologi pendukung yang dipakai secara global oleh penggunanya baik kalangan dewasa maupun anak-anak untuk mengakses sebuah informasi. Mencari hiburan bahkan untuk menjalin pertemanan. mudahnya seseorang untuk mengakses tentu ini membahayakan bagi kalangan anak anak yang dikhawatirkan mengakses hal-hal yg bukan untuk usianya serta menimbulkan efek berkelanjutan.

Menurut Jabbar (2014), dalam penelitiannya, yang paling banyak memainkan game online di internet rata-rata adalah anak sekolah dasar sebanyak 90,9% sedangkan pada remaja 9,1%. Hal ini bisa dipahami karena anak usia sekolah rasa ingin tahunya tinggi dan merupakan usia yang paling sempurna untuk melakukan modeling terhadap apapun yang ada di lingkungan sekitar, 

Internet tidak bisa dipisahkan pada kebutuhan anak-anak. saat ini tugas sekolah banyak melibatkan Internet dalam menyelesaikannya. Dengan menerapkan batasan-batasan berinternet. banyak dampak positif internet yang bisa dirasakan oleh anak dan orang tua salah satunya adalah mudah berkomunikasi dengan keluarga yang jaraknya berjauhan dan juga refreshing dengan batasan serta pilihan yang pas untuk usia anak-anak,

Selain itu internet juga dapat memberikan dampak negatif terhadap anak antara lain, anak membolos sekolah karena bermain game online, serta menirukan tayangan kekerasan seperti yang ada di game online. Sehingga peran dari orang tua sangat diperlukan untuk mengawasi anak-anaknya karena dalam masa pertumbuhannya masih dalam masa meniru orang lain dan meniru apa yang mereka lihat maka dari itu Kegiatan yang tidak terkontrol dalam menggunakan internet diduga dapat menimbulkan konsekuesi yang sangat berbahaya,

Pada Internet terdapat beberapa kasus yang dapat dijadikan perhatian. Seperti pengaruh Internet terhadap perkembangan anak mengenai kepekaan sosial yang dimilikinya nanti untuk bereaksi secara cepat dan tepat terhadap objek atau situasi sosial tertentu yang ada di sekitarnya dan rasa empati anak kepada orang lain. Bentuk sederhana tentang kepekaan sosial pada anak adalah komunikasi dengan orang lain. berbagi dengan orang lain. bersedia membantu orang lain yang membutuhkan dan berani meminta maaf apabila mempunyai salah kepada orang lain. mulai dari sesama teman sebaya. orang dewasa. dan guru. Oleh karena itu sebagai orang tua harus memliki batasan-batasan tertentu atau mengetahui bahaya penggunaan internet berlebih terhadap perkembangan anaknya,

Untuk menanamkan social awareness kepada anak juga bisa dengan mengajak anak bermain peran. berfantasi dan mencoba berbagai peran dalam suatu situasi untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda. Peran anak bisa menjadi profesi misalnya dokter.  guru.  pengamen dan  tukang sampah. Saat bermain peran sambil kita bahas dengan anak apa yang dipikirkan dan rasakan saat menjalankan perannya. Ada beragam kepekaan sosial yang penting ditanamkam semenjak dini, yang pada intinya bertujuan mengembangkan sikap empati kepada orang lain. Di antaranya berbagi dengan orang lain. berani meminta maaf bila melakukan kesalahan, bersedia membantu orang yang membutuhkan.Dengan menanamkan kepekaan sosial sejak dini. ada 2 manfaat besar yang akan didapat oleh anak, yaitu :

  1. Menyadari akan kehadiran orang lain. Dengan menyadari adanya kehadiran orang lain, dapat mengingatkan kepada anak agar tidak egois sehingga ia mau berbagi dengan temannya, saling tolong, saling bantu, dan lain-lain.
  2. Membentuk keterampilan bersosialisasi. Anak dapat mempelajari aturan dalam bersosialisasi sehingga kelak akan lebih berani dalam memasuki lingkungan baru.

Selain dapat membentuk rasa percaya diri. Ada 5 contoh untuk melatih kepekaan sosial itu antara lain :

  1. Melatih empatinya dengan membiasakan untuk peduli atau berbagi dengan orang lain di sekolah, katakanlah menemani anak menghadiri undangan ulang tahun temannya atau menjenguk yang sakit,
  2. Untuk menanamkan social awarennes kepada anak juga bisa dengan mengajak anak bermain peran, berfantasi dan mencoba berbagai peran dalam suatu situasi untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda. Peran anak bisa menjadi bapak,  ibu,  tau dengan profesi,  misal dokter,  guru,  pengamen,  tukang sampah.  Nah saat bermain peran sambil kita bahas dengan anak apa yang dipikirkan dan rasakan saat menjalankan perannya.
  3. Mengajak anak dalam mengikuti bakti sosial yang ada dilingkungan sekitar
  4. Mengajak anak untuk berinteraksi dengan masyarakat, dan mengenalkan nya lebih dekat dengan lingkungan sekitar
  5. Mengajak anak mengikuti hal-hal keagaman yang ada di masjid sekitar

Rasa empati sudah mulai terbentuk sejak bayi. Anak-anak sudah mampu menunjukkan rasa empatinya sejak usia 8 hingga 10 bulan. Sejak usia tersebut, anak umumnya sudah bisa menunjukkan bentuk empati mereka ketika melihat seseorang yang menangis. Secara tak sadar, mereka akan memperlihatkan raut wajah yang tampak sedih juga. Meski begitu. tidak semua bayi dapat menunjukkan rasa empati ini karena setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda-beda,

Apa pentingnya si kecil memiliki empati? Empati dapat membantu si kecil membangun hubungan yang lebih dekat. menjaga persahabatan, mengembangkan komunitas yang kuat dan secara umum mendorongnya bersikap ramah dan peduli pada orang lain. Menumbuhkan empati pada anak adalah hal yang sebenarnya penting tetapi sering terlupakan. Kebanyakan orangtua lebih fokus dalam perkembangan fisik dan kecerdasan anak semata.  Padahal, kemampuan mental dan emosi Si Kecil juga penting untuk diperhatikan. Anak yang memiliki bekal empati disebut akan memiliki kemampuan untuk menempatkan diri memahami perasaan orang lain serta mengontrol emosi dengan baik.

Menurut Asri Budiningsih (2004: 46), empati berasal dari kata pathos (dalam bahasa Yunani) yang berarti perasaan mendalam. Sedangkan menurut Carkhuff dalam Asri Budiningsih (2004: 47) mengartikan empati sebagai kemampuan untuk mengenal, mengerti dan merasakan perasaan orang lain dengan ungkapan verbal dan perilaku. dan mengkomunikasikan pemahaman tersebut kepada orang lain,

Empati berbeda dengan simpati. Perasaan simpati sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yang menggambarkan perasaan seseorang kepada orang lain. Bedanya empati dengan simpati adalah bahwa empati lebih memusatkan perasaannya pada kondisi orang lain atau lawan bicaranya dan sudah ada tindakan dari orang tersebut kepada lawan bicaranya. Sedangkan simpati lebih memusatkan perhatian pada perasaan diri sendiri bagi orang lain. sementara itu perasaan orang lain atau lawan bicaranya kurang diperhatikan dan tidak ada tindakan yang dilakukan,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun