Kerupuk siram banyak dijajakan sebagai hidangan berbuka atau takjil. Di tatar sunda, tanah Pasundan, penganan ini menjadi menu wajib. Konon, seorang pengusaha mengaku mendapatkan keuntungan besar dengan berjualan kerupuk dan sambal. Omsetnya sampai jutaan setiap hari. Orang-orang datang dari setiap sudut kota untuk mendapatkan "si kuning berkuah sedap" ini.
Penganan sederhana inilah yang senantiasa kami rindukan di bulan Ramadhan. Makanan abadi yang tak lekang oleh waktu. Saya rela berbaris panjang, mengantri demi mendapatkannya. Apalagi istri di rumah sangat menyukainya. Saya tak rela bila ia berbuka tanpa takjil pavoritnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!