Mohon tunggu...
Febriwan Harefa
Febriwan Harefa Mohon Tunggu... Guru - Seorang tenaga pendidik

Membaca, Menulis, Travelling adalah aktivitas yang tidak bisa dipisahkan. Aktifitas setiap hari adalah sebagai tenaga pengajar.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Yuk, Anak Muda Millenial Mari Bertani

11 Juli 2019   08:06 Diperbarui: 11 Juli 2019   08:08 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika bermain-bermain di perkampungan atau desa-desa, terkadang terpikirkan sama saya. Kok, yang jadi petani kebanyakan para orangtua?. Kemana para pemuda/i?. Hanya satu dua orang pemuda yang mempunyai aktivitas sebagai petani.

Dengan kecepatan internet yang lumayan bagus para pemuda, baik yang ada di Kota besar maupun di Kota Kecil lebih memilih profesi sebagai Youtober, Blogger, dan yang berhubungan dengan teknologi. Atau, bagi yang berada di kota kecil memilih merantau di Kota Metropolitan.

Tidak bisa dipungkiri di era millennial sekarang ini sejauh pengamatan saya, para pemuda memilih profesi bertani sebagai opsi terakhir dibandingkan opsi pertama. Tidak bisa dipungkiri bertani merupakan sebuah pekerjaan yang lumayan membutuhkan usaha yang ekstra besar.

Beberapa bulan yang lalu, saya mencoba bertani buncis. Kisaran jumlah buncis yang saya dapat sekitar 20 kg atau kalau dirupiahkan sekitar 200 ribu. Untuk mendapatkan jumlah buncis sebanyak itu, saya membutuhkan waktu sekitar 3 bulan dengan berbagai usaha.

Langkah pertama yang tentu saya lakukan adalah dengan membeli bibit. Kalau tidak salah harga bibit sekitar 70 ribu. Kemudian langkah selanjutnya adalah menanam buncis.

Tentu langkah sebelumnya adalah dengan membabat lahan, waktu yang saya butuhkan kisaran 9 hari. Langkah kedua, mendirikan sebuah bangunan yang menyerupai rumah yang berbahan bambu. 

Dengan tinggi sekitar 4 meter dan lebar sekitar 8 meter. Waktu pengerjaan kurang lebih 2 minggu. Terlebih dahulu memotong bambu, menggergaji, membelah, dan yang terakhir membuat seperti rumah. 

Setelah bagian rumah selesai, langkah terakhir yang saya kerjakan adalah menyebar benih. Kurang lebih setelah 2 minggu bibit disemai, maka bibit akan mulai tumbuh. 

Langkah pengerjaan berikutnya adalah bibit-bibit yang sudah mulai berkecambang, saya mulai melilitnya di bagian-bagian bambu yang sudah dibuat sebelumnya. Setelah bagian tersusah itu selesai. Tahap selanjutnya adalah dengan menyiram setiap pagi dan sore, dan sekali dalam 2 minggu, saya membersihkan rumput.

Tidak bisa dipungkirikan berapa waktu yang diperlukan untuk mendapatkan hasil 20 kg buncis. Coba bayangkan jika petani tersebut bekerja sebagai Office boy di sebuah perusahaan. Dalam sebulan ia bisa mendapatkan upah sekitar 1 -- 1,5 juta/bulan. Mungkin itu salah satu alasan, mengapa anak muda sekarang malas untuk bertani. 

Ada manfaat lain dari berkebun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun