Minum Jus sih Enak, tapi...

"kalau panas-panas begini, enaknya minum yang dingin-dingin." 

Banyak teman saya seperti itu, saya pun juga salah satu penggemar minuman dingin dan manis. Saya masih ingat waktu dulu dimasa-masa sekolah, berhubung waktu istirahat kadang digunakan untuk mengerjakan tugas, maka waktu istirahat hanya saya gunakan untuk belikan minuman. Minuman yang praktis dan bikin kenyang saya adalah jus buah.

Buah yang sudah diubah dalam bentuk jus memang menjadi kesukaan banyak orang. Praktis karena bisa dibawa kemana saja, kalau merasa haus tinggal diminum. Harganya pun kadang lebih murah dibandingkan harga buah utuh. Dan yang pasti, rasanya manis dan segar karena seringkali sudah ada tambahan gula dan es batu. 

Tapi kalian harus tau. Ada perbedaan kandungan buah dan sayur yang sudah di jus, dengan buah dan sayur yang masih dalam bentuk utuh. Buah utuh masih mengandung banyak serat, sedangkan serat pada jus banyak yang hilang. Pada sebuah penelitian disebutkan bahwa jus buah dan sayur telah kehilangan 80-95% serat aslinya, jadi bisa dibilang bahwa jus buah dan sayur hanya mengandung sekitar 10% serat.

Serat memberikan banyak manfaat baik bagi tubuh. Serat dapat memperlambat penyerapan makanan dilambung, sehingga membuat kita merasa kenyang dan mengontrol gula darah. Serat dapat membantu memproduksi bakteri baik dan meningkatkan kesehatan usus. Serat pada buah dan sayur utuh terbukti mampu mengurangi konstipasi dan iritasi usus. 

Pada minuman yang dijus, kulit buah biasanya akan dikupas kemudian dibuang. Padahal serat banyak terkandung pada kulit buah dan sayur. Jus sayuran mengandung lebih banyak nutrisi dan lebih sedikit gula daripada jus yang terbuat dari buah saja. Sama dengan jus buah, jus sayur juga mengandung sedikit serat. 

Minuman jus juga mengandung tambahan gula. Emma Elvin, seorang penasehat organisasi Diabetes UK menyebutkan bahwa karena kandungan serat didalam jus berkurang, maka kandungan fruktosa (jenis gula yang ditemukan pada tanaman) yang ada didalam jus buah bisa "jebol" masuk kedalam pembuluh darah. Kalau gula darah sering naik tiba-tiba, maka resiko untuk terkena diabetes dan obesitas semakin meningkat. 

Meskipun sebagian besar serat hilang pada jus, tetapi kandungan bermanfaat lainnya, yaitu vitamin dan mineral, hampir sama dengan buah asli. Di Amerika, kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan buah dan sayur menjadi berhasil karena dijual dalam bentuk jus. Pada penelitian lain, disebutkan bahwa asupan vitamin, mineral, dan serat menjadi meningkat karena semakin banyak orang minum jus.

Mana yang lebih baik, buah dan sayur yang utuh atau dalam bentuk jus?

Keduanya, baik buah sayur dalam bentuk utuh maupun jus sama-sama baik untuk dikonsumsi. Lebih baik mengkonsumsi jus daripada sama sekali tidak ada buah, karena lebih baik ada asupan vitamin dan mineral daripada tidak ada sama sekali. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Hal yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi jus

1. Konsumsilah jus dalam jumlah terbatas

CDC merekomendasikan untuk mengkonsumsi buah dan sayur dalam bentuk utuh. Jika dikonsumsi dalam bentuk utuh, kamu jadinya masih mendapatkan manfaat serat. Namun apabila kamu masih mau minum jus, maka jumlah maksimal konsumsi jus buah adalah 150ml. Kalau dikonsumsi berlebihan, maka yang ada berat badanmu tambah naik. 

2. Jangan menambahkan gula pada minuman jus

Memang sih semua yang manis-manis terasa enak. Dan karena jus buah telah mengandung gula, maka sebaiknya jangan menggunakan gula tambahan. Mengkonsumsi minuman dengan pemanis tambahan beresiko meningkatkan obesitas. 

3. Jaga kesehatan gigi dan mulut